kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.605.000   16.000   0,62%
  • USD/IDR 16.770   -8,00   -0,05%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Pemulihan Konsumsi Dorong Kinerja Emiten Konsumer di 2026, Cek Saham Pilihan Analis


Minggu, 28 Desember 2025 / 16:11 WIB
Pemulihan Konsumsi Dorong Kinerja Emiten Konsumer di 2026, Cek Saham Pilihan Analis
ILUSTRASI. Produk Unilever Indonesia (UNVR) (KONTAN/Baihaki). Proyeksi sektor konsumer 2026 menunjukkan pemulihan bertahap didukung pemerintah. Temukan emiten potensial seperti MYOR, MAPA, CMRY, UNVR.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten di sektor konsumer diprediksi akan mengalami pemulihan pada tahun 2026 mendatang. Ini didukung oleh perbaikan permintaan secara bertahap yang nantinya akan meningkatkan volume penjualan emiten.

Analis CGS International Baruna Arkasatyo menilai konsumsi domestik Indonesia berpeluang pulih secara bertahap pada tahun 2026, setelah sempat melemah dalam beberapa kuartal terakhir.

Ia mengakui, kembalinya laju pertumbuhan konsumsi ke level pra-pandemi di atas 5% bukanlah hal yang mudah, namun masih realistis untuk dicapai pada tahun 2026 mendatang.

Baca Juga: Program MBG Diproyeksi Dukung Kinerja Emiten Konsumer, Cermati Saham Pilihan Analis

Baruna menekankan penyelesaian berbagai persoalan struktural membutuhkan waktu lebih panjang, sehingga peran dan dukungan pemerintah saat ini menjadi lebih krusial dibandingkan periode sebelum pandemi Covid-19. 

Dari sisi waktu pemulihan, segmen masyarakat berpendapatan menengah ke bawah diperkirakan akan lebih dulu membaik mulai paruh pertama 2026.

Pemulihan ini ditopang oleh agenda pro pertumbuhan pemerintah yang tercermin dalam APBN 2026, disiplin fiskal, serta beragam program unggulan pemerintah.

Selanjutnya, perbaikan konsumsi diperkirakan akan merambat ke segmen menengah ke atas menjelang akhir tahun 2026. 

Baca Juga: Antisipasi Rilis Kinerja Emiten dan Aksi Window Dressing, Cek Saham Pilihan Analis

"Emiten yang menyasar pasar mass market berpotensi mencatat pemulihan lebih awal," tulis Baruna dalam riset yang dipublikasikan pada Selasa (9/12/2025) lalu.

Sementara itu, sektor yang berkaitan dengan produsen makanan seperti CMRY, JPFA, CPIN dan makanan ringan seperti MYOR, diproyeksikan tetap relatif tangguh, seiring proses pemulihan permintaan yang berlangsung bertahap dan sikap konsumen yang masih cenderung berhati-hati dalam membelanjakan dana.

Dari sisi profitabilitas, CGS International memperkirakan peningkatan pendapatan dan margin akan cukup signifikan, terutama karena basis yang relatif rendah pada 2025.

Margin laba kotor (GPM) sektor consumer staples diproyeksikan meningkat sekitar 50 basis poin secara tahunan, sementara GPM sektor consumer discretionary diperkirakan naik 43 basis poin pada 2026.

Baca Juga: Emiten Hotel Tuai Berkah di Libur Akhir Tahun 2025, Cek Saham Rekomendasi Analis

Peningkatan ini didorong oleh penurunan harga komoditas utama serta perbaikan daya beli secara bertahap, yang memungkinkan pertumbuhan volume penjualan dengan kebutuhan promosi yang lebih minim.

Dengan kombinasi pertumbuhan pendapatan dan perbaikan margin tersebut, sektor konsumer secara keseluruhan diperkirakan mampu mencatat pertumbuhan laba per saham (EPS) sebesar 14% secara tahunan pada 2026, dengan CAGR EPS 2025–2027 mencapai 13%.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan proyeksi pertumbuhan EPS IHSG yang diperkirakan sebesar 8% pada 2026.

Baruna menilai MYOR berpotensi memasuki titik balik pertumbuhan penjualan dan perbaikan margin mulai kuartal IV-2025.

Saham MYOR saat ini diperdagangkan pada valuasi yang relatif murah, yakni 15,0 kali P/E tahun 2026, atau sekitar 1,75 standar deviasi di bawah rata-rata tiga tahunnya, dengan proyeksi pertumbuhan EPS tahun 2026 sebesar 18% secara tahunan.

Sementara itu, MAPA diperkirakan mencatat salah satu pertumbuhan EPS tertinggi di sektor konsumer, yakni sekitar 25% yoy pada tahun 2026, jauh di atas rata-rata pertumbuhan sektor yang diperkirakan sekitar 7% yoy.

Baca Juga: Performa Indeks Kompas100 Ungguli Kinerja Blue Chip, Cek Saham Rekomendasi Analis

Berbagai inisiatif konsolidasi MAPA di sejumlah pasar luar negeri diyakini akan mendorong peningkatan margin EBIT sekaligus memperkuat arah pertumbuhan laba.

Adapun CMRY diproyeksikan membukukan CAGR EPS sebesar 23% sepanjang periode 2024-2027, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pesaing yang berada di kisaran 12%. Prospek ini ditopang oleh konsistensi inovasi produk serta kualitas manajemen yang dinilai solid. 




TERBARU

[X]
×