Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama sepekan terakhir, investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih atau net sell hingga Rp 2,68 triliun. Adapun net sell ini memperpanjang catatan keluarnya dana asing dari bursa sejak awal tahun.
Asal tahu saja, sepanjang bulan April investor asing sudah mencatatkan net sell hingga Rp 8,75 triliun. Jika dilihat sejak awal tahun 2020, net sell tercatat hingga Rp 19,16 triliun.
Baca Juga: Bursa Global berada di zona hijau sepanjang April, bagaimana posisi IHSG?
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan bahwa aksi jual asing masih berlanjut karena adanya ketidakpastian pasar terkait penanganan COVID-19 di berbagai negara. "Sehingga investor masih cenderung bermain ke asset yang lebih aman," kata Hendriko ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (3/5).
Di tengah investor asing yang cabut dari pasar saham pekan ini, masih ada beberapa saham yang mencatatkan aksi jual bersih atau net buy dalam sepekan. Saham-saham yang paling banyak dibeli investor asing adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), mencatatkan net buy hingga Rp 144,4 miliar.
Disusul oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) hingga Rp 108,6 miliar. Selain itu ada juga PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang tercatat net buy hingga Rp 96,3 miliar.
Hendriko lebih lanjut menjelaskan bahwa TLKM dan UNVR memiliki potensi kenaikan pendapatan di tengah pandemi COVID-19, sehingga sahamnya menarik bagi investor asing. TLKM misalnya, imbauan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah berpotensi mengerek pendapatan karena semakin besar penggunaan layanan internet oleh pelanggan.
Baca Juga: Net sell Rp 2,68 triliun dalam sepekan, saham-saham ini paling banyak dilepas asing
Sementara UNVR, yang tergolong dalam sektor defensif masih berpotensi mencatatkan pendapatan di tengah pandemi COVID-19. "Untuk BBNI saya rasa karena valuasi emiten ini sudah murah," jelas hendriko ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (3/5).
Pada penutupan perdagangan Kamis (30/4) investor asing sebenarnya mencatatkan net buy hingga Rp 431,65 miliar. Akan tetapi net buy ini tidak bisa membendung net sell yang cenderung terjadi selama sepekan terakhir. Adapun net buy yang terjadi di hari Kamis didorong oleh Amerika Serikat yang menyatakan Remdesivir dari Gilead Research disahkan sebagai vaksin corona.
Sekadar informasi, selama sepekan terakhir saham-saham yang paling banyak dilepas asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Astra International Tbk (ASII).
Baca Juga: IHSG menguat 3,91% di bulan lalu, bagaimana pergerakannya di bulan Mei ini?
Menurut Hendriko, saham BBCA dan BBRI mencatatkan net sell yang tinggi karena kapitalisasi pasarnya yang jumbo di pasar saham. Sementara untuk ASII, Hendriko menilai ada rebalancing pada portofolio investor asing.
Apalagi melihat foreign outflow atau dana asing yang keluar dari ASII cukup besar sejak akhir Februari yang lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News