Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah terbatas dan ditutup melemah, Rabu (9/6). Spekulasi pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) terjadi lebih cepat yang ditandai dengan proyeksi pertumbuhan inflasi membuat rupiah cenderung melemah.
Mengutip Bloomberg, Rabu (9/6), rupiah melemah 0,02% ke Rp 14.255 per dolar AS. Sementara, Jisdor mencatat rupiah stagnan di Rp 14.262 per dolar AS.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri mengatakan rentang pergerakan rupiah sore ini sempit karena pelaku pasar cenderung wait and see mananti data inflasi AS yang keluar di Kamis (10/6). Konsensus memproyeksikan inflasi AS periode Mei tumbuh 0,4%. Pelaku pasar juga tengah menanti FOMC meeting di pertengahan bulan ini untuk melihat arah kebijakan The Fed.
Sementara, sentimen maupun data domestik belum ada yang memberi pengaruh signifikan pada pergerakan rupiah. Reny menilai penurunan cadangan devisa Mei tidak signifikan dan masih dalam jumlah yang aman dan mampu menjaga kestabilan ekonomi.
Baca Juga: Stagnan, rupiah Jisdor tetap ada di Rp 14.262 per dolar AS pada Rabu (9/6)
Reny mengamati di tengah pergerakan rupiah yang sempit ini, pada akhirnya rupiah ditutup melemah karena terjadi aksi profit taking. Hal tersebut dipicu oleh kekhawatiran pelaku pasar pada proyeksi inflasi AS yang tinggi.
Aksi profit taking juga menjadi penyebab rupiah sore ini melemah. Aksi profit taking terjadi setelah The Fed berencana menjual kepemilikannya di obligasi korporasi. "Ada wacana The Fed ingin jual obligasi korporasi secara bertahap ini menimbulkan spekulasi bahwa ekonomi AS akan pulih dengan cepat dan inflasi tumbuh lebih tinggi," kata Reny, Rabu (9/6).
Ekspektasi inflasi AS yang tumbuh tinggi, Reny proyeksikan akan membuat risk appetite kembali pada dolar AS. Di perdagangan Kamis (10/6), Reny memproyeksikan rupiah melemah ke rentang Rp 14.240 per dolar AS-Rp 14.332 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah spot melemah tipis 0,01% ke Rp 14.255 per dolar AS pada perdagangan Rabu (9/6)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News