kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,22   7,82   0.87%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di pengujung tahun, akankah target kontrak baru emiten konstruksi bisa tercapai?


Rabu, 02 Desember 2020 / 11:21 WIB
Di pengujung tahun, akankah target kontrak baru emiten konstruksi bisa tercapai?
ILUSTRASI. Wijaya Karya (WIKA) selesaikan pembangunan jembatan penghubung dermaga di Terminal Kijing.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto

Investor Relation SSIA Erlin Budiman juga menyampaikan hal yang sama, potensi kontrak yang akan didapatkan di sisa tahun ini belum dapat dipastikan.

"Kita masih mengikuti proses tender, belum dapat dipastikan. Banyak ketidakpastian dalam masa Covid-19 ini, semoga tantangan dari pandemi segera teratasi dan berlalu," imbuhnya.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Johan Trihantoro menjelaskan wabah covid-19 turut mengubah tatatan kinerja perusahaan yang sudah dibangun selama ini.

Hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan di saat menghadapi ketidakpastian kapan wabah ini akan berakhir, hal ini juga dirasakan oleh perusahaan kontruksi.

Dampak pandemi Covid-19 dan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) di sejumlah daerah tentunya memberikan implikasi pada penundaan pryeksi kontruksi begitu juga proses tender.

"Hal ini dikarenakan dampak pandemi membuat kondisi makro dan mikro turut terkena imbas. Di tengah kondisi tersebut, kita perlu mengapresiasi pencapian dalam mendapatkan kontrak baru meskipun belum mencapai 100% dari target yang direncanakan," jelas Johan.

Meskipun di tahun ini tidak begitu mengembiran bagi sektor kontruksi, lanjut Johan, kedepan dengan asumsi rendahnya angka kasus pandemi Covid-19 dan dipangkasnya suku bunga acuan menjadi 3,75% dan menjadi level terendah sepanjang sejarahnya akan mengerek kembali sektor-sektor yang berkaitan dengan konstruksi.

Baca Juga: Pemerintah akan tawarkan PSN di tahun depan, ini respons pengusaha

Selanjutnya Peraturan Presiden nomor 109/2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN), yang terdiri dari 201 proyek dan 10 program dengan nilai total Rp 4.809,7 triliun, dan disahkannya Omnibus law dapat memberikan pendorong struktural untuk jangka menengah-panjang.

Keberadaan omnibus law tentunya akan memangkas peraturan yang tumpang tindih dan dengan harapan dapat mendongkrak masuknya arus dana asing, dan juga Pembentukan Sovereign Wealth Fund (SWF) yang akan datang juga merupakan perkembangan positif untuk dalamĀ  pendanaan.

"Berbagai sentimen positif tersebut tentunya berpotensi menopang sektor konstruksi," imbuhnya.

Johan masih merekomendasikan beli untuk saham PTPP dengan target harga Rp 1.600, WIKA dengan target harga Rp 1.900 dan WSKT dengan target harga Rp 1.300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×