kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Di pasar spot, rupiah diperdagangkan flat hari ini


Selasa, 30 Juni 2015 / 17:27 WIB
Di pasar spot, rupiah diperdagangkan flat hari ini


Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Nilai tukar rupiah tak banyak bergerak pada hari ini. Di pasar spot, data Bloomberg menunjukkan, rupiah diperdagangkan di rata-rata 13.327 per dollar AS dengan level perdagangan terendah 13.306 per dollar AS.  

Pada sore hari ini, rupiah berada dikisaran 13.339 per dollar AS, sama seperti penutupan hari sebelumnya yang juga di level 13.339 per dollar AS.

Sementara Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menunjukkan, rupiah menguat tipis 0,17% dari posisi hari sebelumnya 13.356 per dollar AS menjadi 13.332 per dollar AS.

Sebelumnya Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, faktor teknikal mendorong mata uang rupiah bergerak menguat. "Namun, penguatan rupiah juga masih rentan untuk kembali terkoreksi, menyusul maraknya sentimen negatif di pasar global," katanya.

Belum selesainya penyelesaian utang Yunani kepada kreditur internasional hingga berujung pada penutupan sejumlah bank untuk mencegah penarikan tabungan secara masal, membuat mata uang euro tertekan cukup dalam.

"Situasi di Yunani itu dapat berdampak negatif ke pasar keuangan Asia, termasuk Indonesia. Kondisi itu tentu akan mendorong permintaan dolar AS sebagai aset safe haven yang akhirnya akhirnya menekan rupiah," ucapnya seperti dikutip dari Antara.

Sementara itu, Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, walaupun secara fundamental pengaruh perekonomian Yunani minimal terhadap Indonesia, namun dampak jangka pendek dari penyesuaian portfolio global dipastikan masih akan menekan pasar keuangan domestik baik dalam mata uang rupiah, saham serta surat utang.

"Tingginya kepemilikan asing di pasar saham dan obligasi bisa mengancam stabilitas pasar keuangan domestik, terutama jika Yunani benar-benar keluar dari zona Euro," ujarnya.

Di sisi lain, lanjut dia, angka inflasi yang sedianya akan diumumkan besok (Rabu, 1/7) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperkirakan naik dapat menjadi sentimen negatif bagi mata uang rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×