Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nilai tukar rupiah terimbas gejolak utang Yunani. Mata uang Garuda diperkirakan masih sulit bangkit, apalagi faktor domestik kurang mendukung.. Kemarin (29/6), di pasar spot, rupiah tumbang 0,24% ke Rp 13.339 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga mencatat, rupiah melemah 0,13% ke Rp 13.356 per dollar AS.
Senior Research and Analyst Monex Investindo Futures Albertus Christian menilai, investor sangat khawatir Yunani gagal bayar utang. yang jatuh tempo hari ini. Bank Sentral Eropa (ECB) dan IMF memutuskan tidak memperpanjang dana talangan. "Akibatnya, mata uang berisiko, termasuk rupiah keok. Investor berlindung dengan memegang dollar AS," tuturnya.
Research and Analyst Divisi Treasury Bank BNI Trian Fathria menyebutkan, kemarin kisruh perekonomian Yunani memicu dana asing keluar dari pasar saham Indonesia. “Intervensi BI hanya menahan kejatuhan rupiah tidak terlalu tajam,” paparnya.
Beban rupiah akan semakin berat, sebab sentimen domestik juga lemah. Selasa (30/6), Badan Pusat Statistik akan merilis inflasi Indonesia bulan Juni 2015 yang diprediksi lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya. "Faktor inflasi bisa menekan rupiah. Hari ini, rupiah bisa ke Rp 13.325-Rp 13.390," prediksi Trian. Christian menebak, rupiah tertekan di Rp 13.315-Rp 13.415 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News