Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga kontrak emas di pasar Asia terlihat tertekan pada transaksi pagi ini (5/12). Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 0,5% menjadi US$ 1.237,28 per troy ounce. Pada pukul 08.57 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.238,39 per troy ounce.
Padahal, kemarin di New York, harga emas melambung 1,7% dan merupakan kenaikan emas terbesar sejak 22 Oktober lalu. Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Februari turun 0,7% menjadi US$ 1.238,20 per troy ounce di Comex, New York.
Penurunan harga emas dipicu oleh spekulasi bahwa data tenaga kerja AS yang akan dirilis besok akan menunjukkan pemulihan yang signifikan. Jika itu benar terjadi, maka besar kemungkinan the Federal Reserve akan mulai memangkas nilai stimulusnya.
Berdasarkan hasil survei Bloomberg, tenaga kerja di AS diramal akan mencatatkan kenaikan sebanyak 185.000 pekerja pada bulan Oktober. Sementara, ADP Research Institute memprediksi, penambahan tenaga kerja AS pada November lalu sebanyak 215.000 tenaga kerja.
"Harga emas berada di level resisten US$ 1.250 dan US$ 1.255. Sehingga, kami akan memanfaatkan hal tersebut untuk melakukan aksi jual," jelas Steven Dooley, head of research Forex Capital Trading Pty. Dia menambahkan, isu tapering stimulus the Fed masih menjadi hal yang penting bagi pasar emas.
Catatan saja, sepanjang tahun ini, harga emas sudah anjlok 26%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News