Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) optimistis kinerja masih akan bertumbuh sepanjang tahun 2023. Optimisme perseroan didorong dari harga minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dan produktivitas perusahaan.
Apalagi kuartal I, DSNG mampu membukukan total penjualan sebesar Rp 2,1 triliun atau naik 26% dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Laba bersih DSNG juga tumbuh 3% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 215 miliar.
Direktur Dharma Satya Nusantara, Jenti Widjaja, mengatakan sampai akhir tahun perseroan melihat kinerja keuangan masih mampu bertumbuh.
Baca Juga: Penjualan Dharma Satya Nusantara (DSNG) Naik 26% Sepanjang Kuartal I
"Dari sisi finansial, kami optimistis masih bisa tumbuh paling tidak single digit karena faktor harga CPO yang masih cukup tinggi, meskipun tidak setinggi tahun 2022," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (26/4).
Proyeksi itu seiring dengan target produksi DSNG yang tumbuh 10% hingga akhir tahun. Hal itu seiring dengan semakin banyaknya luasan kebun yang menghasilkan.
Pada kuartal I, produktivitas TBS DSNG meningkat 28% menjadi sebesar 528.000 ton di kuartal I 2023. Lalu produksi CPO pada periode yang sama juga naik 42% menjadi sebesar 152.000 ton.
Di sisi lain, untuk serapan belanja modal (capital expenditure/capex) di kuartal I masih belum besar. Maklum, rencana pembangunan dua pabrik kelapa sawit (PKS) baru akan dimulai pada kuartal II ini.
Baca Juga: Kuartal I 2023, Dharma Satya Nusantara (DSNG) Raih Pertumbuhan Penjualan 26%
"Selama kuartal I penyerapan capex masih fokus pada capex rutin infrastruktur," katanya.
Adapun capex DSNG tahun 2023 sebesar Rp 800 miliar, utamanya untuk infrastruktur, pembangunan PKS baru, replanting dan proyek-proyek untuk meningkatkan efisiensi dan mekanisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News