Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Manajemen DSNG juga kembali menjelaskan bahwa penurunan produksi CPO pada semester I-2024 disebabkan oleh penurunan pembelian tandan buah segar (TBS) dari pihak eksternal.
Adapun produksi TBS yang berasal dari perkebunan inti dan plasma DSNG sebenarnya masih mampu naik tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Hingga saat ini, DSNG belum merevisi target pertumbuhan produksi CPO tahunan sebesar 5% hingga akhir 2024 nanti. “Kami berharap produksi TBS di semester kedua akan lebih baik dan disertai dengan perbaikan rendemen CPO,” imbuh Jenti.
Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) Bidik Pertumbuhan Produksi CPO 5% pada Tahun 2024
Lebih lanjut, sampai saat ini DSNG telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar 40% dari total capex yang digelontorkan tahun 2024 sebanyak Rp 800 miliar.
Capex tersebut terserap untuk kegiatan seperti peningkatan produktivitas kebun, infrastruktur, mekanisasi fasilitas produksi, penyelesaian pabrik bioCNG kedua, hingga penanaman kembali (replanting).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News