Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Penyelidikan kasus suap terkait pembangunan Wisma Atlet SEA Games XVI tidak menyurutkan kiprah PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) menyelesaikan proyek tersebut. Perusahaan properti ini semakin giat menuntaskan pembangunan gedung tersebut.
Sampai saat ini, DGIK telah merampungkan sekitar 71% proyek tersebut. Targetnya, pada pertengahan Juli mendatang pembangunan wisma atlet ini sudah selesai.
Menurut hitungan DGIK, di Juni nanti mereka akan menyelesaikan sekitar 94% proyek tersebut. Setelah itu, emiten properti ini tinggal melakukan penyelesaian akhir. "Kami optimistis proyek wisma atlet akan selesai tepat waktu," kata Johan Halim, Sekretaris Perusahaan DGIK, Minggu (29/5). Wisma Atlet tersebut terdiri dari empat bangunan yang mampu menampung sekitar 2.200 atlet. DGIK menggarap proyek ini setelah memenangkan tender di 2010 lalu. Nilai proyek tersebut mencapai
Rp 191 miliar.
Namun DGIK hanya menggarap pembangunan wisma saja. Sementara untuk infrastruktur lain, seperti jalan, air bersih dan pasokan listrik, dikerjakan kontraktor lain.
DGIK saat ini juga masih mengerjakan beberapa proyek lain. Sampai kuartal pertama 2011 lalu, DGIK telah mengantongi kontrak proyek baru sekitar Rp 300 miliar.
Kontrak-kontrak baru yang diperoleh DGIK tahun ini masih didominasi kontrak proyek pembangunan gedung. Proyek yang sudah diperoleh perusahaan konstruksi ini antara lain pembangunan gedung Pasar Mayestik di Jakarta Selatan serta pembangunan hotel di Bandung. Nilai proyek pembangunan gedung Pasar Mayestik mencapai Rp 170 miliar, sedangkan nilai proyek pembangunan hotel di Bandung mencapai Rp 78 miliar.
DGIK juga akan menggarap proyek peningkatan jalan Siberida-Batas Jambi di Sumatera. Nilai proyek ini sebesar Rp 32 miliar.
Selain itu ada lagi proyek pelebaran landasan Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru dan pembangunan jembatan di Padang. Nilai masing-masing proyek Rp 30 miliar dan Rp 10 miliar.
Sampai akhir tahun ini, perseroan optimistis akan mampu meraih kinerja positif. Pasalnya, ekonomi nasional diperkirakan masih bisa tumbuh sekitar 6,5%. Hal ini akan menjadi katalisator proyek-proyek infrastruktur. "Kami akan terus berusaha untuk merealisasikan target yang sudah ditetapkan perusahaan. Dan kami optimistis bisa meraihnya," imbuh Johan.
Tahun ini DGIK menargetkan bisa mendapat kontrak proyek baru sebesar Rp 2,2 triliun. Realisasi kontrak baru di tahun 2010 lalu mencapai Rp 2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News