kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dewata Freightinternational (DEAL) merombak jajaran komisaris dan direksi


Kamis, 07 Januari 2021 / 19:48 WIB
Dewata Freightinternational (DEAL) merombak jajaran komisaris dan direksi
Jajaran komisaris dan direksi PT Dewata Freight International Tbk (DEAL) usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Jakarta, Rabu (6/1).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Dewata Freightinternational Tbk telah memutuskan untuk merombak susunan komisaris dan direksi. Posisi direktur utama kini diisi oleh Bimada, yang sebelumnya menjabat sebagai komisaris perusahaan.

Posisi yang ditinggalkan Bimada digantikan oleh Nofrisel yang sebelumnya merupakan Direktur Utama Dewata Freightinternational.

Pada jajaran direksi lainnya, terjadi pergeseran yang mana Nur Hasanah yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan bergeser menjadi Direktur Pengembangan Bisnis.

Adapun, posisinya saat ini diduduki oleh Ikun M Soedrajat. Sementara, Selvi Yuniar tetap menjabat sebagai Direktur Komersial.

Adapun pada jajaran direksi, emiten berkode saham DEAL ini menghapuskan satu jabatan direksi yakni, Direktur Operasional yang sebelumnya diduduki oleh Titan Erawati.

Baca Juga: Demi Efisiensi, Dewata Freightinternational (DEAL) Gandeng Mitra Bisnis

Sementara, pada jajaran komisaris perusahaan juga turut merampingkan formasinya dengan menghapus jabatan komisaris sehingga tersisa komisaris utama dan komisaris independen. Adapun jabatan komisaris independen diemban oleh Rudi Sutanto yang menggantikan Fadel Akbar.

Direktur DEAL Nur Hasanah menjelaskan perampingan formasi tersebut sebagai salah satu upaya perusahaan dalam melakukan efisiensi.

"Melihat capaian kinerja tahun lalu, kami merampingkan formasi di induk sebagai bentuk efisiensi," ujarnya kepada kontan.co.id, di Jakarta Rabu (6/1).

Sayangnya, ia belum membeberkan terkait perolehan kinerja sepanjang 2020. Yang jelas, di tahun ini perusahaan optimistis bisa meraih pertumbuhan. Hal tersebut lantaran ada empat fokus bisnis yang akan dikembangkan.

Sebelumnya, Komisaris Utama DEAL Nofrisel menyebutkan empat pengembangan tersebut meliputi cold chain, distribusi vaksin, pusat logistik berikat, dan halal logistik. Melalui fokus tersebut, DEAL membidik pendapatan sebesar Rp 350 miliar hingga Rp 400 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×