Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) tinggal menyisakan dua hari pada sisa tahun ini. Sepanjang tahun 2024, ada sejumlah saham yang mengakumulasi lonjakan harga signifikan, dari ratusan hingga ribuan persen.
Jika hanya merujuk kriteria persentase kenaikan harga yang lebih dari 100%, saham-saham tersebut telah mencapai multibagger atau telah memberikan keuntungan lebih dari 100%. Di antara saham multibagger pada tahun 2024, PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) memimpin dengan harga saham yang meroket setinggi 4.400%.
Persentase lonjakan harga tersebut merupakan akumulasi sejak awal tahun 2024 atau secara year to date hingga perdagangan Selasa (24/12). Menyusul KARW ada PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) yang harga sahamnya terbang 2.603,70% dalam periode yang sama.
Baca Juga: Bisa Berikan Keuntungan Berlipat, Cermati Saran Analis Memburu Cuan dari Saham IPO
Di posisi berikutnya ada PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) yang mengakumulasi kenaikan harga saham 1.316,67%. Selanjutnya, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) yang harga sahamnya melejit sebanyak 1.110,19%.
PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) tak mau ketinggalan yang berhasil melaju sejauh 1.100% secara year to date hingga Selasa (24/12). Dalam periode yang sama, beberapa saham juga berhasil melejit dengan akumulasi kenaikan harga lebih dari 500%.
Di antaranya ada PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) yang melejit 895,93%, PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) melompat setinggi 733,98%, PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk (SRAJ) naik 683,33% dan PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN) yang melejit 553,57%.
Selain itu, ada PT Green Power Group Tbk (LABA) yang mengakumulasi penguatan harga saham sebanyak 496%. Jika menilik lebih jauh, lonjakan harga saham-saham multibagger pada tahun 2024 ini terjadi karena berbagai faktor.
Baca Juga: Kinerja Emiten Big Caps Masih Beragam, Cek Rekomendasi Sahamnya untuk Jangka Panjang
Salah satu katalis yang paling signifikan adalah pergantian pengendali pada sejumlah emiten. Contohnya PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) dan PT Green Power Group Tbk (LABA). Keduanya bahkan berganti nama usai ganti pengendali.
Sebelum diakuisisi oleh Grup Meratus, KARW bernama PT ICTSI Jasa Prima Tbk. Sementara LABA dulunya adalah PT Ladangbaja Murni Tbk sebelum PT Nev Stored Energy menjadi pengendali.
PACK juga berganti pengendali ke tangan PT Eco Energi Perkasa (EEP). LABA dan PACK lantas menggeser fokus bisnis dan akan menggelar ekspansi signifikan untuk menyelaraskan dengan bisnis sang induk.
LABA merambah bisnis ekosistem kendaraan listrik, melalui pembuatan battery pack dan battery swap cabinet. Sementara PACK akan masuk ke bisnis nikel, yakni mengembangkan bisnis perdagangan besar dan/atau pengangkutan logam dan bijih logam.
Terbaru, ada NINE yang mengumumkan rencana pengambilalihan untuk berganti pengendali. Perusahaan asal Singapura, Poh Group Pte. Ltd., akan mencaplok sektar 70% saham, dan nantinya akan menjadi pengendali baru NINE.
Tonton: Hari Kejepit Pasca Natal dan Cuti Bersama, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini|KONTAN Rekomendasi Saham
Selanjutnya: Thailand Menerima Undangan Resmi untuk Menjadi Negara Mitra BRICS
Menarik Dibaca: Daftar 6 Film Horor Penuh Jump Scare Mengagetkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News