kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45905,29   -1,01   -0.11%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Deretan emiten ini lebih optimistis melalui tahun ini, apa alasannya?


Senin, 03 Mei 2021 / 21:13 WIB
Deretan emiten ini lebih optimistis melalui tahun ini, apa alasannya?
ILUSTRASI. Sejumlah alat berat Komatsu milik United Tractors dipajang saat pameran Mining Indonesia


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten tetap optimistis untuk melakukan ekspansi tahun ini. Hal tersebut tergambar dari alokasi belanja modal emiten tahun ini.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan pihaknya melihat emiten tetap optimistis perihal pemulihan ekonomi yang akan menjadi suatu keniscayaan tahun ini.

Penilaian tersebut berangkat dari program vaksinasi yang terus berlangsung dan melihat daripada kepastian akselerasi pertumbuhan ekonomi akan terjadi di kuartal II sehingga optimisme masih terbuka lebar untuk emiten.

Baca Juga: Hingga kuartal I, Kalbe Farma (KLBF) serap capex Rp 300 miliar

"Selain itu, melihat indikatornya dari peningkatan kinerja ekspor, kinerja impor, dan neraca perdagangan yang masih surplus, serta PMI (indeks manufaktur) yang meningkat ke level 54,6 membuat optimisme untuk emiten terbuka lebar," ujarnya kepada kontan.co.id, Senin (3/5).

Terkait anggaran belanja modal emiten, Nafan mengaku hal tersebut merupakan keputusan masing-masing perusahaan terhadap besarannya. Menurutnya, bagi pelaku pasar penggunaan belanja modal yang tepat sasaran yang menjadi diperhatikan.

"Baik untuk penggunaan ekspansi untuk penambahan kapasitas ataupun lainnya. Dan jika, emiten tidak mengalami peningkatan anggaran berarti emiten itu melakukan efisiensi bisnis dengan terukur guna menjaga arus kas yang sehat," lanjutnya.

Karenanya, Nafan memperkirakan tahun ini kinerja emiten bisa dipertahankan seoptimal mungkin mengingat sentimen pemulihan ekonomi. Bahkan, ia menilai ada potensi peningkatan kinerja fundamental emiten pada akhir tahun nanti.

Ekspansi yang dilakukan oleh penghuni Indeks LQ45 tahun ini juga terlihat lebih bergerak. Hal ini melihat pada anggaran belanja modal yang dianggarkan tahun ini.

Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Tbk (UNTR) Sara K. Loebis menuturkan anggaran belanja modal tahun ini meningkat menjadi US$ 290 juta dibandingkan tahun lalu sebesar US$ 190 juta.

 

Baca Juga: United Tractors (UNTR) serap capex Rp 352 miliar pada kuartal I 2021

Adapun anggaran ini akan digunakan untuk melanjutkan ekspansi penggantian alat berat di segmen mining contracting yang ditunda.

Selanjutnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), walaupun menganggarkan belanja modal sama dengan tahun lalu sebesar Rp 1 triliun, pihaknya tetap melakukan ekspansi di tahun ini.

"Capex disesuaikan dengan kebutuhan kapasitas produksi dan jenis produk yg biasanya dilakukan bertahap," ujar Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius saat dihubungi terpisah.

Dengan anggaran belanja modal itu, Kalbe Farma berencana melakukan pengembangan dan inovasi produk baru dan aplikasi digital kesehatan.

Kemudian, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) juga tetap berencana melakukan penambahan untuk segmen BBM ritel yang mana hingga akhir tahun nanti ditargetkan mencapai 35 outlet. Padahal, tahun ini anggaran belanja modal perusahaan turun menjadi Rp 150 miliar - Rp 200 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 300 miliar.

Kendati begitu, memang ada emiten yang memasang sikap hati-hati dalam berekspansi. Salah satunya, PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Tahun ini, perusahaan juga menganggarkan belanja modal sama dengan tahun lalu sebesar US$ 300 juta.

Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira menuturkan walaupun memperkirakan pemulihan ekonomi akan berdampak positif terhadap batu bara, perusahaan tetap berhati-hati karena masih harus mempertimbangkan faktor ketidakpastian.

Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) menyerap capex US$ 41 juta sepanjang kuartal I-2021

"Kami fokus terhadap upaya peningkatan keunggulan operasional bisnis inti, meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasi, menjaga kas dan mempertahankan posisi keuangan yang solid," katanya.

Meski begitu, pihaknya tetap yakin bahwa fundamental sektor batu bara dan energi di jangka panjang tetap kokoh terutama kepada dukungan aktivitas pembangunan di negara-negara Asia.

Selain itu, perusahaan juga telah melakukan diversifikasi dalam pilar Adaro Mining dengan masuk ke bisnis coking coal yang akan terus dikembangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×