Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi dapat mencetak kinerja positif di sisa tahun 2021. Mengingat, secara historis, sejak 2010, IHSG selalu menguat pada periode dua pekan jelang akhir tahun.
Ivan Rosanova, analis Binaartha Sekuritas mengatakan, sebetulnya IHSG masih punya harapan untuk menguat di sisa hari bursa bulan Desember jika mampu ditutup secara harian di atas 6.715. Namun, yang perlu dicermati adalah adanya potensi IHSG membentuk pola head and shoulder jika tembus level support di 6.480.
Dia melanjutkan, selama support tersebut belum ditembus maka fase konsolidasi masih akan berlanjut. Pada perdagangan Jumat (17/12), IHSG berhasil ditutup menguat 0,11% ke level 6.601,93.
"Hingga akhir tahun potensi best case IHSG menguji 6.715 sementara worst case target IHSG 6.528," kata Ivan, Jumat (17/12).
Baca Juga: Dolar AS Masih Akan Jadi Penentu Nasib Rupiah pada Perdagangan Senin (20/12)
Salah satu sentimen yang dapat memengaruhi pergerakan IHSG di sisa tahun ini yakni perkembangan terkait virus covid-19 varian omicron, pelaku pasar bakal mencermati apakah varian ini masih terkendali atau justru mengalami peningkatan signifikan.
Bagi pelaku pasar yang berburu saham, Ivan menyarankan agar sebaiknya menantikan adanya koreksi signifikan. Walaupun ia tak mengharapkan hal itu, namun tetap harus diantisipasi karena IHSG ada berpotensi menuju level 6.375 jika menembus support 6.480.
"Ketika koreksi tersebut benar-benar terjadi, maka akan menjadi momen bagus untuk kembali melakukan akumulasi baik untuk trading jangka pendek maupun disimpan hingga menjelang pertengahan tahun bagi investor," papar Ivan.
Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG untuk Perdagangan Senin (20/12)
Ivan melihat saham sektor perbankan masih menarik untuk dikoleksi. Misalnya saja saham BBCA, Ivan memasang target harga BBCA di Rp 8.500 untuk jangka setahun ke depan.
Dia memilih BBCA karena dari sisi kinerjanya terlihat membaik pada tahun ini, dan proyeksinya masih akan konsisten di tahun depan. Adapun dari sisi teknikal memang masih mendukung untuk melanjutkan uptrend berikutnya.
Selain BBCA, saham perbankan plat merah lainnya juga rata-rata berkinerja bagus hingga kuartal ketiga 2021, misalnya BMRI dan BBRI, Ivan memberikan target masing-masing di Rp 8.000 dan Rp 4.700 di tahun depan.
Selanjutnya, Ivan juga menjagokan saham BRPT yang secara teknikal berpeluang mengakhiri masa konsolidasi tahun depan dengan potensi penguatan terdekat ke 1.200 selama tidak turun ke bawah Rp 800.
"Catatan kinerja BRPT tahun 2021 juga sejauh ini menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun lalu," pungkasnya.
Baca Juga: IHSG Diramal Begerak Fluktuatif pada Senin (20/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News