Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk mengubah nama menjadi PT Buma Internasional Grup Tbk (DOID). Perubahan nama ini telah mendapatkan restu dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Kamis (27/2).
Perubahan nama ini berdasarkan Akta Notaris No. 42 tertanggal 27 Februari 2025 yang dibuat di hadapan notaris Aulia Taufani, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum Republik Indonesia
melalui Surat Keputusannya Nomor AHU-0014318.AH.01.02. Tahun 2025 tanggal 28 Februari 2025.
Direktur DOID Iwan Fuad Salim menegaskan perubahan nama perusahaan ini tidak akan menyebabkan penambahan atau perubahan kegiatan usaha.
"Tidak terdapat dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan," ungkap Iwan dalam keterbukaan informasi, Senin (3/3).
Baca Juga: Delta Dunia (DOID) Teken Fasilitas Pinjaman dengan BNI, BCA dan Bank Mandiri
Sebagai informasi, BUMA atau PT Bukit Makmur Mandiri Utama merupakan nama dari anak perusahaan utama DOID. Melalui Grup BUMA, DOID menjalankan bisnis jasa pertambangan di Indonesia dan Australia.
Lewat Grup BUMA, pada tahun lalu DOID aktif menggelar ekspansi anorganik dengan akuisisi tambang di Amerika Serikat (AS) dan Australia. Pada Juni 2024, melalui PT Bukit Makmur Internasional (BUMA International), DOID mengakuisisi Atlantic Carbon Group, Inc. (ACG), produsen utama antrasit di AS.
Melalui Bukit Makmur Mandiri Utama Pte. Ltd. (BUMA SG) dan BUMA Australia, pada akhir tahun 2024 DOID menguasai 19,9% saham 29Metals, perusahaan tembaga dan seng asal Australia. 29Metals mengoperasikan dua aset: tambang Golden Grove di Australia Barat dan tambang tembaga Capricorn di Queensland.
Selain itu, DOID melalui BUMA International telah mengadakan perjanjian yang mengikat dengan Peabody Energy Corporation, melalui anak perusahaannya, Peabody SMC Pty. Ltd., untuk mengakuisisi 51% saham di Dawson Complex senilai USD 455 juta. Dawson merupakan salah satu tambang batubara metalurgi terbesar di Australia.
Hingga Februari 2025 atau akhir pekan lalu, Jumat (28/2), harga saham DOID parkir di level Rp 450 per saham. Harga saham DOID menguat di awal perdagangan Senin (3/3).
Sampai pukul 09:39 WIB, harga saham DOID bergerak dalam rentang Rp 452 - Rp 460. Harga DOID naik 0,89% ke posisi Rp 454 per saham.
Selanjutnya: Alasan KPK Minta Sidang Praperadilan Hasto Kristiyanto Ditunda
Menarik Dibaca: Cek Bunga Deposito Jumbo dari Bank Danamon di Maret 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News