kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Delta Dunia Makmur (DOID) targetkan pendapatan hingga US$ 910 juta di akhir 2019


Rabu, 30 Oktober 2019 / 21:14 WIB
Delta Dunia Makmur (DOID) targetkan pendapatan hingga US$ 910 juta di akhir 2019
ILUSTRASI. Kontraktor pertambangan batubara PT Bukit Makmur Mandiri Utama, anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID). Sampai akhir 2019, DOID menargetkan dapat membukukan pendapatan US$ 810 juta hingga US$ 910 juta.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID, anggota indeks Kompas100) membukukan laba bersih sebesar US$ 28,15 juta pada kuartal III 2019. Laba ini merosot 43,5% bila dibandingkan laba kuartal III 2018 sebesar US$ 49,80 juta.

Laba turun kendati pendapatan DOID naik 8,3% menjadi US$ 690,33 juta di periode tersebut. Head of Investor Relations Delta Dunia Makmur Regina Korompis mengatakan hingga akhir 2019 DOID menargetkan dapat membukukan pendapatan US$ 810 juta hingga US$ 910 juta.

Sementara untuk EBITDA, kata Regina, DOID menargetkan sebesar US$ 240 juta – US$ 280 juta di tahun ini.

Baca Juga: Ini penyebab laba Delta Dunia Makmur (DOID) merosot 43.5%

“Target ini akan lebih rendah dari capaian akhir 2018 dimana EBITDA kami mencapai US$ 298 juta. Ini berhubungan dengan melemahnya harga batubara,” terang Regina kepada Kontan.co.id, Rabu (30/10).

Untuk mencapai target ini, DOID memasang strategi untuk meningkatkan produktivitas dan meningkatkan efisiensi agar keuntungan meningkat.

Sebagai contoh, DOID mengubah frekuensi pengiriman (shfit) dari tiga kali menjadi dua kali. Selain itu, manajemen DOID juga melakukan efisiensi dengan menggunakan tenaga kerja yang kompeten di bidangnya.

DOID juga tengah berupaya meningkatkan utilitas produksi untuk mencapai kinerja yang lebih baik lagi. “Kami optimistis mencapai target ini, karena target tersebut telah disesuaikan dengan outlook harga batubara jangka pendek,” sambung Regina.

Baca Juga: Laba bersih Delta Dunia Makmur (DOID) merosot 43,5%

Per September 2019, produksi batubara DOID sebanyak 301,1 bank cubic meter (bcm). Sementara itu, hingga akhir 2019 DOID memasang target dapat mengeruk lapisan overburden sebesar 380 bcm hingga 420 bcm.

Lebih lanjut Regina mengatakan, per 30 September DOID telah menggunakan US$ 59 juta belanja modal (capital expenditure/capex). Mayoritas capex digunakan untuk pergantian peralatan, perangkat teknologi, dan lain-lain.

Ia menambahkan, sejauh ini belum ada kontrak baru yang diterima DOID. Perkembangan kontrak dengan Kideco dan Berau juga masih dalam progress. “Kami saat ini sedang tahap negosiasi sehubungan dengan perpanjangan kontrak dengan Kideco dan Berau,” imbuh Regina.

Baca Juga: ESDM pastikan rekomendasi kuota ekspor bijih nikel disetop

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×