Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) membukukan rugi bersih senilai US$ 3,69 juta pada periode Januari-September 2020. Padahal, emiten kontraktor tambang batubara ini membukukan laba bersih senilai US$ 28,14 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan bottom line DOID seiring dengan penurunan pendapatan di kuartal ketiga. Tercatat, DOID membukukan pendapatan senilai US$ 494,17 juta, menurun 28,42% dari realisasi pendapatan di kuartal ketiga 2019 yang mencapai US$ 690,33 juta.
Bila dirinci, terdapat tiga pelanggan yang memiliki nilai transaksi di atas 10% dari nilai pendapatan neto, yakni pendapatan dari PT Berau Coal senilai US$ 237,35 juta atau 48% dari total pendapatan, PT Adaro Indonesia senilai US$ 62,03 juta atau 13% dari pendapatan, dan PT Indonesia Pratama senilai US$ 50,48 juta atau 10% dari total pendapatan.
Di sisi lain, sejumlah beban Delta Dunia Makmur sepanjang kuartal tiga 2020 juga turut menurun. Beban pokok pendapatan misalnya, menurun 24% dari US$ 567,79 juta menjadi US$ 431,59 juta. Beban usaha juga menurun 41,05% secara tahunan menjadi US$ 21,71 juta. Pun demikian dengan beban keuangan yang menurun 12,30% menjadi US$ 38,92 juta.
Baca Juga: Musim hujan, kinerja operasional Delta Dunia (DOID) bisa turun di kuartal IV 2020
Namun, beban lain-lain DOID membengkak menjadi US$ 14,06 juta dari sebelumnya hanya US$ 4,24 juta. Hal ini terjadi karena adanya kerugian selisih kurs senilai US$ 13,9 juta.
Per 30 September 2020, jumlah aset DOID mencapai US$ 1,04 miliar yang terdiri. Liabilitas Delta Dunia mencapai US$ 755,5 juta dan ekuitas senilai US$ 285,35 juta. Adapun jumlah kas dan setara kas DOID per 30 September 2020 sebesar 154,27 juta, naik dari posisi kas dan setara kas per 31 Desember 2019 yang sebesar US$ 87,84 juta.
Baca Juga: Produksi batubara Delta Dunia Makmur (DOID) capai 3,7 juta ton pada Agustus 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News