Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT. Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) memacu kinerja di paruh kedua tahun ini. Terbaru, DOID mulai mengerjakan jasa pertambangan untuk PT Adaro Indonesia
Sampai tutup tahun nanti, emiten kontraktor jasa pertambangan ini masih mengejar target pendapatan US$ 780 juta - US$ 860 juta dengan pendapatan perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi alias earning before interest, taxes, depreciation and amortization (EBITDA) sebesar US$ 200 juta - US$ 240 juta pada sepanjang tahun ini.
“Kami belum mengubah panduan target kinerja,” kata Head of Investor Relations Delta Dunia Makmur Regina Korompis kepada Kontan.co.id, Jumat (6/8).
Sebagai pembanding, berdasarkan laporan keuangan tahunan perusahaan, DOID membukukan pendapatan neto US$ 601,69 juta di tahun 2020. Dengan demikian, berdasarkan hitungan kasar Kontan.co.id, DOID mengejar pertumbuhan pendapatan sekitar 29,63%-42,93% dibanding realisasi tahun lalu pada tahun ini.
Perolehan kontrak DOID masih bertambah. Yang terbaru, DOID telah telah menandatangani kontrak dengan PT Adaro Indonesia untuk jasa pertambangan di tambang Tutupan, Kalimantan Selatan melalui anak usaha DOID, yaitu , PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) pada beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Anak usaha Delta Dunia Makmur (DOID) kantongi pinjaman US$ 350 juta dari Bank Mandiri
Mengutip laporan tertulis yang disampaikan oleh perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir Juni 2021 lalu, perjanjian kontrak ini memiliki jangka waktu hingga Desember 2025 mendatang.
Pekerjaan jasa pertambangan dalam kontrak ini meliputi pengupasan lapisan tanah penutup atau overburden removal besar 234 juta bank cubic meters (bcm) serta produksi batubara sebanyak 44 juta ton.
Rata-rata produksi tahunan diperkirakan berada dalam kisaran 30-70 juta bcm untuk pengupasan lapisan tanah penutup dan 5,0 -12,0 juta ton untuk produksi batubara.
Regina mengaku belum bisa mengungkapkan berapa rencana pengupasan lapisan tanah penutup dan produksi batubara dari kontrak terbaru dengan Adaro Indonesia maupun potensi pendapatan yang bisa DOID dapatkan dari pekerjaan tersebut untuk tahun ini. Namun, ia menyebutkan bahwa DOID telah memulai pekerjaan untuk kontrak tersebut
“Produksi untuk Adaro telah dimulai pada bulan Juli,” ujar Regina.
Pada sepanjang tahun ini, DOID mengejar target volume pengupasan lapisan tanah penutup sebanyak 310 juta bcm hingga 350 juta bcm dan produksi batubara sebesar 45 juta ton hingga 50 juta ton.
Sepanjang semester I 2021 lalu, DOID telah merealisasikan total pengupasan lapisan tanah penutup mencapai 142,0 juta bank cubic meter (bcm) atau turun 16% secara tahunan atau year-on-year (yoy) serta memproduksi sebanyak 25,0 juta ton batubara atau tumbuh 12% yoy.
Selanjutnya: Ini katalis yang bikin produksi dan overburden Delta Dunia Makmur naik di tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News