Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara yang masih stabil tinggi membawa berkah bagi PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID). Terbukti pada kuartal I-2018 saja, DOID sudah mampu membukukan kontrak sesuai dengan target sebesar US$ 7 miliar.
Direktur Keuangan PT Delta Dunia Makmur Tbk Eddy Porwanto mengungkapkan perseroan cukup optimistis pada tahun ini terutama karena harga batubara yang masih cukup tinggi dan stabil. "Kontrak-kontrak tersebut ada salah satu faktor pendukungnya adalah harga batubara yang stabil. Suka tidak suka di industri kami memang sangat tergantung pada pergerakan harga batubara," jelas Eddy dalam Public Expose di Jakarta, Kamis (24/5).
Makanya tidak heran jika DOID terus mengincar kontrak-kontrak baru dan kontrak perpanjangan sepanjang tahun 2018. Eddy menyebut DOID akan kembali menambah tiga kontrak lagi.
Ketiga kontrak tersebut terdiri dari satu kontrak baru dan dua perpanjangan kontrak. Sayangnya Eddy belum bisa menyebut kisaran nilai dari ketiga kontrak tersebut.
"Untuk target kontrak US$ 7 miliar sudah tercapai, mungkin ada tambahan lagi, ada dua ekstensi dan satu kontrak baru, itu yang kami targetkan,"ungkap Eddy.
Rencananya penandatanganan ketiga kontrak tersebut akan dilakukan pada kuartal III-2018. "Hopefully kami bisa selesaikan di kuartal III-2018," imbuh Eddy.
Sepanjang kuartal I-2018, DOID membukukan nilai kontrak US$ 2 miliar. Dengan begitu saat ini DOID telah memiliki kontrak senilai US$ 7 miliar.
Meski begitu, Eddy menyebut perseroan belum berencana untuk mengubah target kontrak sebesar US$ 7 miliar pada tahun ini meski di depan mata sudah ada tiga kontrak lagi yang akan ditandatangani oleh perseroan.
"Dengan adanya penambahan empat kontrak, satu perpanjangan, kami miliki kontrak on hand senilai US$ 7 miliar. Kontrak berdurasi kira-kira tujuh tahun-delapan tahun ke depan," kata Eddy.
Untuk kontrak pertama adalah kontrak Tanah Bumbu Resources dengan nilai kontrak US$ 500 juta dengan durasi kontrak diproyeksi akan berakhir pada 2024 atau sesuai umur tambang.
Kontrak kedua berasal dari Angsana Jaya Energi senilai US$ 143 juta. Kontrak ini merupakan kontrak perpanjangan dari kontrak yang akan berakhir tahun 2018 menjadi tahun 2020.
Ketiga adalah kontrak dengan Insani Baraperkasa senilai US$ 340 juta. Kontrak ini berdurasi 8 tahun atau hingga 2025 dengan potensi diperpanjang.
Kontrak keempat adalah kontrak dengan Indonesia Pratama yang berdurasi delapan tahun hingga 2025. Nilai kontrak ini mencapai lebih dari US$ 1 miliar.
Selain keempat kontrak ini, DOID juga telah memiliki Kontrak yang masih berjalan dengan Adaro-Paringin (2009-2022), Kideco (2004-2019), Berau Coal-Lati (2012-2025), Berau Coal-Binungan (2003-2020), Sungai Danau Jaya (2015-2023), Tadjahan Antang Mineral (2015-2024), Angsana Jaya energi (2016-2020), dan Pada Idi (2017-2027)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News