kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.219   -39,00   -0,24%
  • IDX 7.095   -1,18   -0,02%
  • KOMPAS100 1.061   -0,86   -0,08%
  • LQ45 835   -0,85   -0,10%
  • ISSI 215   0,18   0,08%
  • IDX30 426   -0,96   -0,23%
  • IDXHIDIV20 514   0,43   0,08%
  • IDX80 121   -0,27   -0,22%
  • IDXV30 125   -0,37   -0,30%
  • IDXQ30 142   -0,05   -0,04%

Delapan emiten saham akan membagikan dividen


Selasa, 16 Mei 2017 / 10:00 WIB
Delapan emiten saham akan membagikan dividen


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sejumlah emiten kembali menebar dividen. Pekan ini, setidaknya ada delapan saham yang masuk jadwal cum dividen dan ex dividen. Ada saham NRCA yang memberi dividen Rp 30 per saham, dan TOTL membagi Rp 45 per saham .

Dari delapan saham, dividen mana yang paling menarik? Sejatinya, tak ada literatur pasti yang mengukur dividen itu menarik atau tidak. Tapi secara umum, nilai dividen per saham dan pay out ratio yang besar dibandingkan dividen tahun sebelumnya, bisa dibilang menarik. "Dari yield, di atas 2% juga sudah menarik," ungkap Reza Priyambada, analis Binaartha Parama Sekuritas, kemarin.

Jika mengacu hal ini, saham TOTL masuk kategori menarik. Sebab, koreksi harga TOTL di awal pekan membuat yield dividennya menembus 5,56%. Menurut Reza, ada dua ekspektasi di balik yield itu. Pertama, potensi imbal hasil yang besar. Kedua, umumnya harga saham akan naik sejalan dengan yield dividennya. Jadi, ada dua hal yang diharapkan sekaligus, yakni yield dividen ditambah gain harga saham.

Tapi, kenaikan harga saham tergantung beberapa faktor, seperti kondisi makro dan fundamental emiten. Karena itu, fundamental emiten bisa menjadi tolok ukur apakah dividen itu menarik atau tidak.

Dari delapan saham yang masuk cum date kemarin, hanya NRCA yang ditutup positif ke Rp 452 per saham. Saham lainnya melorot. Saham TOTL turun 1,2% ke Rp 810, PRDA justru turun lebih dalam, 2,28% ke Rp 4.290.

Dalam kondisi tertentu, bukan tak mungkin market maker menekan harga saham. Harapannya, yield menjadi lebih besar karena harga saham lebih murah. Jika skenario ini tercapai, yield dan potensi upside harga saham jadi lebih menarik. "Kondisi ini bisa dimanfaatkan investor yang ingin masuk dan memperoleh hak dividen," kata Reza.

Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra bilang, angka inflasi bisa jadi acuan menarik atau tidaknya dividen. Yield di atas angka inflasi sudah cukup menarik. Tapi yang penting dividen itu stabil dibagikan. Tak harus tinggi, yang penting konsisten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×