Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daftar emiten yang bakal membagikan dividen tunai bertambah panjang. Dua emiten pelat merah kemarin, Kamis (4/6), baru saja mengumumkan bakal membagikan dividen yaitu PT PP Tbk (PTPP) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Berikut data lengkap yang telah dihimpun oleh Kontan:
1. PT PP Tbk (PTPP)
PTPP berencana membagikan dividen tunai sekitar 22,5% dari laba bersih alias laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tahun 2019 yang sebesar Rp 930,32 miliar. Dari dividen payout ratio (DPR) tersebut maka total nilai dividen mencapai Rp 209 miliar atau Rp 33,84 per lembar.
Nilai DPR emiten ini lebih besar bila dibandingkan buku 2018 yang sebesar 20%. Dividen tunai yang dibayarkan PTPP pada buku 2018 tercatat sebesar Rp 48,45 per saham atau totalnya sebesar Rp 300 miliar dari laba bersih Rp 1,5 triliun.
Baca Juga: PP Properti (PPRO) catatkan penurunan laba bersih 50,4% sepanjang kuartal I-2020
2. PT Adhi Karya Tbk (ADHI)
Pemegang saham sepakat ADHI membagikan dividen tunai tahun buku 2019 sebesar Rp 66,4 miliar atau setara Rp 18,65 per lembar saham.
Nilai tersebut setara 10% dari laba bersih Rp 663,8 miliar. Porsi atau DPR tersebut lebih kecil bila dibandingkan buku 2018.
Pada tahun tersebut, ADHI mengalokasikan 20% dari laba bersihnya sebagai dividen tunai. Nilainya sebesar Rp 128,83 miliar dari laba bersih Rp 644,15 miliar.
Manajemen mengatakan, turunnya porsi dividen di tengah kenaikan laba bersih lantaran ADHI membutuhkan dana yang cukup besar untuk menyokong belanja modal, investasi dan operasional. Terlebih banyak proyek tertunda akibat Covid-19.
Baca Juga: Porsi setoran dividen emiten BUMN membesar
3. PT PP Properti Tbk (PPRO)
PPRO bakal mengalokasikan 10% dari total laba bersih 2019 yang sebesar Rp 342,69 miliar untuk membagikannya sebagai dividen tunai. Dus, nilainya mencapai Rp 34,26 miliar. Bila dihitung dari seluruh jumlah saham maka dividen per saham setara Rp 0,7
Porsi dividen tunai tersebut turun dari buku 2018 yang sebesar Rp 94 miliar atau setara 20% dari laba bersih Rp 471 miliar. Penurunan ini sejalan dengan laba bersih yang tercatat turun 27,28% secara tahunan.
4. PT PP Presisi Tbk (PPRE)
Anak usaha PTPP ini bakal membagikan dividen tunai sebesar Rp 66,3 miliar atau setara 20% dari laba bersih Rp 331,3 miliar. Nilai tersebut setara Rp 6,5 per saham.
Porsi tersebut turun dari dividen tunai yang dibayarkan menggunakan buku 2018. PPRE membayarkan dividen tunai buku 2018 mencapai Rp 97,9 miliar atau setara Rp 9,58 per saham. Jumlah tersebut mencapai 30% dari laba bersih yang tercatat Rp 326,4 miliar.
Baca Juga: Multipolar (MLPT) bagi dividen dengan yield 16,22%, catat jadwalnya
5. PT Mediloka Hermina Tbk (HEAL)
HEAL akan membagikan dividen tunai tahun buku 2019 sebesar Rp 12 per saham, yang bila ditotal mencapai Rp 35,68 miliar. Jumlah tersebut setara 14% dari laba bersih tahun lalu yang sebesar Rp 255,37 miliar.
Tanggal pencatatan bakal dilakukan 15 Juni 2020, dan dividen akan dibayarkan pada 3 Juli 2020.
Porsi laba yang dibayarkan tersebut lebih rendah dari tahun buku 2018 yang mencapai 26% dari laba bersih HEAL sebesar Rp 124,37 miliar. Namun bila dilihat nilainya, dividen tunai buku 2018 HEAL hanya sebesar Rp 32,7 miliar atau setara Rp 11 per saham.
Besarnya nilai dividen tunai di buku 2019 bila dibandingkan sebelumnya, sejalan dengan laba bersih yang naik 105,33% menjadi Rp 255,37 miliar.
Baca Juga: Menteri ESDM: Penyesuaian harga gas diharapkan memberikan dampak positif bagi negara
6. PT Multipolar Technology Tbk (MLPT)
Emiten Grup Lippo ini akan membagikan dividen tunai Rp 249,38 miliar atau setara Rp 133 per saham. Nilai tersebut setara 181,67% dari laba bersih tahun 2019 yang sebesar Rp 137,27 miliar.
Tanggal pencatatan bakal dilakukan pada 12 Juni 2020, dan dividen tunai dibayarkan pada 22 Juni 2020.
Nilai dan rasio dividen tunai buku 2019 lebih besar bila dibanding tahun sebelumnya. Nilai dividen tunai buku 2018 yaitu Rp 42,5 per saham atau totalnya mencapai Rp 79,69 miliar. Dari dividen payout ratio, pada buku 2018 rasionya hanya 80% dari laba bersih yang tercatat sebesar Rp 99,66 miliar.
7. PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID)
Emiten plastik tersebut bakal membagikan dividen tunai sebesar Rp 110,62 miliar atau setara Rp 59,16 per saham. Nilai tersebut mencerminkan dividen payout ratio sebesar 49,63% terhadap total laba bersih di tahun 2019 yang sebesar Rp 222,9 miliar.
Tanggal pencatatan dividen tunai PBID bakal dilaksanakan pada 17 Juni 2020, dan dividen akan dibayarkan pada 2 Juli 2020.
Rasio pembayaran dividen untuk buku 2019 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 31,8% atau senilai Rp 93,75 miliar. Padahal laba bersih PBID lebih rendah 24,32% dari laba bersih 2018 yang sebesar Rp 294,51 miliar.
Baca Juga: Peluang dari saham PGAS saat new normal
8. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD)
GOOD bakal membagikan dividen tunai buku 2019 sebesar Rp 28 per saham pada 25 Juni 2020. Total nilai dividen yang bakal dibayarkan GOOD mencapai Rp 206,6 miliar atau setara 49,56% dari laba bersih 2019 yang tercatat sebesar Rp 416,86 miliar.
Nilai dividen yang dibagikan pada buku 2019 lebih besar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 17 per saham. Dus, total nilai dividen tunai buku 2018 tersebut tercatat Rp 125,45 miliar atau setara 31% dari laba bersih Rp 404,92 miliar.
Bila menggunakan pergerakan harga saat ini, maka dividen yield paling besar adalah MLPT yaitu 14,77%. Harga saham MLPT bergerak di level Rp 900. Kemudian, disusul oleh PBID dengan yield 6,29% di harga Rp 940 dan PTPP dengan yield 3,87% di harga Rp 875. Sedangkan yield terendah adalah HEAL yaitu 0,37% di harga Rp 3.210.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News