kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Daya Beli Masyarakat Membaik, Mega Perintis (ZONE) Lebih Optimistis Menyongsong 2022


Jumat, 17 Desember 2021 / 13:33 WIB
Daya Beli Masyarakat Membaik, Mega Perintis (ZONE) Lebih Optimistis Menyongsong 2022
ILUSTRASI. Protokol Pencegahan Covid-19 di Gerai Ritel: Faceshield terpasang pada manekin di Gerai Manzone, Depok, Jawa Barat. KONTAN/Baihaki


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Periode Natal dan Tahun Baru biasanya menjadi momentum bagi para emiten retail untuk optimalkan penjualan. Maklum, pada periode ini, masyarakat cenderung lebih aktif untuk berbelanja berbagai kebutuhan, termasuk keperluan fashion.

Menyadari momentum tersebut, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) berusaha untuk memanfaatkannya guna meningkatkan penjualan. Direktur Utama Zone Franxiscus Afat Adinata Nursalim menjelaskan, pada periode libur Natal dan Tahun Baru, penjualan ZONE bisa tumbuh 1,5 - 2 kali lipat jika dibandingkan dengan hari-hari biasa.

“Dengan tidak jadi diberlakukannya PPKM selama Natal dan Tahun Baru, diperkirakan penjualan ZONE bisa naik sekitar 2 kali kondisi normal,” kata Afat ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (16/12).

Guna memaksimalkan penjualan pada akhir tahun ini, Afat membeberkan pihaknya sudah menyiapkan koleksi-koleksi terbaru untuk edisi Natal dan Tahun Baru bagi pelanggannya. Tak lupa, promo-promo menarik seperti diskon juga telah disiapkan.

Lebih lanjut, Afat mengaku cukup optimistis terhadap kinerja ZONE pada tahun ini. Pasalnya, sejauh ini penjualan ZONE sudah mulai pulih dan menuju 90% dari kondisi normal sebelum pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Varian omicron ditemukan di Indonesia, ini kata Mega Perintis (ZONE)

Bahkan, sejauh ini kinerja penjualan ZONE disebut sudah tumbuh lebih dari 30% jika dibandingkan tahun lalu.

Adapun, merujuk laporan keuangan, hingga kuartal III-2021, tercatat ZONE telah berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp 318 miliar. Perolehan tersebut tumbuh 45,2% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 219,6 miliar.

Segmen pakaian masih memiliki kontribusi ke penjualan yang paling besar, yakni Rp 300,9 miliar. Sementara segmen aksesoris menyumbangkan sekitar Rp 17,06 miliar.

Dari sisi bottom line, laba bersih ZONE berhasil mencapai Rp 8,9 miliar hingga akhir September kemarin. Padahal, di periode yang sama di 2020, ZONE justru bukukan rugi bersih sebesar Rp 30,9 miliar. 

Seiring dengan pemulihan kinerja serta berbagai strategi yang sudah disiapkan, Afat mengaku optimistis penjualan ZONE pada akhir tahun bisa mencapai Rp 485,92 miliar. Artinya, bisa tumbuh 48,51% dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 326,77 miliar.

“Kami juga optimistis target laba bersih di 2021 yakni sebesar Rp 10,36 miliar akan tercapai,” imbuhnya.

Lebih optimistis menyambut 2022

Memasuki 2022, Afat melihat outlook kinerja ZONE berpotensi bisa lebih baik dibanding tahun ini. Dengan pemulihan ekonomi jadi tema utama pada tahun depan, ia mengekspektasikan daya beli masyarakat bisa membaik. 

Terlebih lagi, ketika terdapat lonjakan harga komoditas, biasanya daya beli masyarakat juga akan ikut naik.

Namun, ia menyoroti ditemukannya kasus Covid-19 varian omicron yang sudah masuk ke Indonesia menjadi salah satu hal yang patut diperhatikan karena bisa menjadi katalis negatif ke depannya. Pasalnya, akan sangat berpengaruh bagi dunia usaha bila terjadi pengetatan kembali.

 

Oleh karena itu, ia berharap kecepatan penanganan yang dilakukan pemerintah dapat menghambat penyebaran omicron sehingga target-target yang telah dicanangkan bisa tercapai.

Dari sisi strategi, pada tahun depan ZONE masih akan tetap menyediakan pilihan-pilihan koleksi pakaian terbaru sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sementara dari rencana ekspansi bisnis, ZONE juga masih akan tetap melakukan pembukaan toko-toko baru. Strategi yang dibawa masih akan sama seperti tahun 2021, yakni dengan membawa konsep discounted store di bawah brand SALEZONE.

Baca Juga: Mega Perintis (ZONE) Menargetkan Penjualan Tumbuh 50% Tahun 2022

“Jadi mengutamakan pembukaan toko-toko baru di luar mall seperti di rest area jalan tol dan juga di street level store. Sementara untuk area, tidak ada prioritas, tersebar di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa,” jelasnya. 

Kendati begitu, ia belum bisa membeberkan berapa jumlah toko baru yang direncanakan dibuka pada tahun 2022. Selain toko baru, fokus ZONE pada tahun 2022 adalah meningkatkan penjualan online. Maklum, penjualan secara omni-channel kini menjadi salah satu tren di kalangan retail seiring dengan perkembangan dunia digital.

Afat memastikan, salah satu usahanya untuk meningkatkan segmen penjualan online adalah dengan membentuk divisi khusus. Nantinya divisi ini bertugas untuk mengelola penjualan online melalui berbagai marketplace maupun website sendiri. 

Guna memastikan berbagai strategi tersebut bisa berjalan sesuai harapan, ZONE sudah menyiapkan belanja modal atawa capital expenditure. Namun untuk besaran jumlahnya, ia belum bisa menjabarkan karena saat ini masih dalam proses penyusunan.

“Jika pemulihan ekonomi pada tahun 2022 berjalan sesuai harapan dan tidak ada gangguan, kami memproyeksikan pertumbuhan sales untuk tahun depan bisa mencapai 50%,” tutup Afat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×