Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat (7/8) yang lebih tinggi dari konsensus mempengaruhi dolar AS untuk kembali menguat dan rupiah jadi melemah.
Mengutip Bloomberg, Senin (10/8), rupiah melemah 0,16% ke Rp 14.648 per dolar AS. Sementara, kurs tengah Bank Indonesia mencatat rupiah melemah 0,70% ke Rp 14.750 per dolar AS.
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan rupiah melemah bersama major currency lainnya karena dollar AS yang menguat setelah data tenaga kerja dirilis lebih baik dari espektasi.
Baca Juga: Rupiah ditutup melemah 0,16% ke Rp 14.648 per dolar AS pada Senin (10/8)
Pasar tenaga kerja AS berhasil tumbuh 1,76 juta pekerjaan di Juli. Jumlah tersebut lebih tinggi dari konsensus yang sebesar 1,7 juta. Terdapat penambahan 4,8 juta pekerjaan di Juni. Hal ini membuat tingkat pengangguran di AS menurun menjadi 10,2% dari 11,1% di Juni.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan rupiah melemah karena dipengaruhi kekhawatiran hubungan dagang AS dan China yang semakin memanas.
Ditambah, pasar keuangan Singapura dan Jepang saat ini tutup sehingga likuiditas di pasar keuangan global menipis dan rupiah cenderung bergerak melemah.
Belum lagi, jumlah pasien Covid-19 di AS masih terus meningkat. Josua mengatakan hal ini membuat major currency melemah karena investor jadi cenderung buru dolar AS sebagai safe haven.
Untuk rupiah di perdagangan Selasa (11/8), Lukman memproyeksikan penguatan dollar AS akan terjadi lebih lanjut setelah dollar AS sempat melemah cukup dalam kemarin.
Namun, penguatan dollar AS Lukman proyeksikan tidak akan signifikan sehingga rupiah besok masih bisa bergerak stabil meski ada kecenderungan untuk melemah.
Josua mengatakan potensi pelemahan rupiah besok bisa ditahan dari dana asing yang masuk ke lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa (11/8).
Baik Lukman dan Josua memproyeksikan rupiah besok di Rp 14.600 per dolar AS hingga Rp 14.700 per dolar AS.
Baca Juga: Jelang penutupan, rupiah masih melemah 0,43% ke Rp 14.688 per dolar AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News