Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi menguat pada perdagangan, Jumat (22/2) jika data Purchasing Managers Index (PMI) AS menurun. Meski, mengutip Bloomberg di pasar spot, Kamis (21/2) rupiah tercatat melemah 0,19% ke Rp 14.070 per dollar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah hanya melemah 0,01% ke Rp 14.057 per dollar AS.
Ahmad Mikail Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan selain hasil notulensi rapat The Fed yang memberi sinyal kenaikan suku bunga AS akan tetap terjadi di tahun ini, isu People's Bank of China (PBoC) akan memangkas suku bunga menekan rupiah hari ini.
"Ada isu PBoC potong suku bunga karena ekonomi China melemah membuat yuan berpotensi melemah begitu pun dengan rupiah," kata Ahmad Mikail Ekononom Samuel Sekuritas Indonesia, Kamis (21/2).
Namun, Mikail memproyeksikan pelemahan rupiah hari ini tidak akan berlanjut, jika data PMI AS menurun.
"Data PMI AS saya proyeksikan melemah karena hampir semua data PMI negara besar melemah di awal tahun, jadi data PMI AS berpotensi melemah dan mendorong yield AS turun dan rupiah bisa berbalik menguat," kata Mikail.
Mikail memproyeksikan PMI AS periode Februari akan melembat di level 52-53 dari 54,9 di Januari 2019. Oleh karena itu, menurut Mikail pelemahan rupiah hari ini cenderung terbatas.
Mikail memproyeksikan rupiah besok berada di rentang Rp 14.000 per dollar AS hingga Rp 14.050.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News