Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
NEW YORK. Harga emas berjangka rontok paling dalam selama pekan setelah data penjualan rumah baru di Amerika Serikat (AS) naik di bulan Juni atau kenaikan tertinggi selama lima tahun. Kenaikan penjualan rumah itu memberi sinyal perbaikan tanda ekonomi yang bisa mendorong Federal Reserve untuk membatasi stimulus moneter.
Pembelian rumah tercatat naik 8,3% ke level 497.000 unit, tertinggi sejak Mei 2008. Dolar naik 0,6% terhadap mata uang utama termasuk Euro. Sementara itu, penurunan harga emas kian terperosok tahun ini menjadi 21% setelah sempat menguat 4,5%.
"Data perumahan yang kuat membuat pasar emas gugup," kata Frank McGhee, analis dari Integrated Brokerage Services LLC di Chicago kepada Bloomberg.
Emas berjangka pengiriman Desember turun 1,1% dan menetap d harga US$ 1.320,30 per ounce di Comex pada pukul 1:49 waktu New York. Penurunan harga ini merupakan yang terbesar untuk kontrak sejak 5 Juli. Sebelumnya, harga sempat naik sebanyak 0,9%.
Beberapa investor kehilangan kepercayaan pada komoditas sebagai tempat lindung nilai di tengah reli ekuitas. "Setiap data baru menjadi titik spekulasi adanya pengurangan stimulus," kata David Lee, wakil presiden Heraeus Precious Metals Management di New York.
Sementara itu, harga perak di pasar berjangka pengiriman September turun 1,2% menjadi US$ 20,02 per ounce di Comex. Di New York Mercantile Exchange, platinum berjangka untuk pengiriman Oktober naik 0,8% menjadi US$ 1.455,20 per ounce. Sebelumnya, harga mencapai US$ 1.465.60, tertinggi sejak 13 Juni. Palladium berjangka untuk pengiriman September naik 0,8% menjadi US$ 745,30 per ounce.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News