kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Data beragam, USD masih mengungguli GBP


Minggu, 17 Januari 2016 / 15:41 WIB
Data beragam, USD masih mengungguli GBP


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Di tengah data ekonomi yang beragam, mata uang dollar AS membuktikan keperkasaan di hadapan poundsterling. Mengutip Blomberg, Jumat (15/1) pasangan GBP/USD tergerus 1,08% ke level 1,4258 dibanding sehari sebelumnya.

Sentimen penggerak mata uang USD sebenarnya kurang menggembirakan. Data - data ekonomi AS yang dirilis Jumat pekan lalu (15/1) cukup beragam. Diantaranya, data Core Retail Sales bulan Desember 2015 yakni minus 0,1% lebih buruk dari angka sebelumnya 0,3% dan proyeksi 0,2%.

Lalu data inflasi produksi sesuai proyeksi yakni minus 0,2% namun lebih rendah dari angka sebelumnya sebesar 0,3%. Demikian juga dengan retail sales yang turun menjadi minus 0,1% sesuai dengan proyeksi, dibanding angka sebelumnya 0,4%.

Alwi Assegaf, analis PT SoeGee Futures mengatakan, data ekonomi AS hanya mempengaruhi pergerakan the greenback di hadapan GBP dalam jangka pendek. “Meski data AS mengecewakan, fokus pada sterling lebih besar,” ujarnya.

Bank of England (BOE) telah menetapkan suku bunga bertahan di level 0,5%. Di samping itu, BOE menyatakan jika target inflasi Inggris sebesar 2% terlalu optimismis.

Artinya, angka inflasi kemungkinan akan lebih rendah dari perkiraan. Padahal BOE dilihat sebagai Bank Sentral kedua setelah The Fed yang kemungkinan akan menaikkan tingkat suku bunga.

“Dengan inflasi yang rendah BOE sulit menaikkan suku bunga. Lantaran belum yakin akan kenaikan suku bunga, sterling hampir selalu mengalami tekanan dalam tiga bulan terakhir ,” imbuh Alwi.

Sementara kenaikan suku bunga The Fed tahun ini juga masih sulit jika melihat kondisi ekonomi global terutama China. Namun, Alwi memperkirakan pasangan GBP/USD dapat menguat namun hanya sementara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×