kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.531.000   -17.000   -1,10%
  • USD/IDR 15.989   -59,00   -0,37%
  • IDX 7.353   -41,74   -0,56%
  • KOMPAS100 1.111   -8,81   -0,79%
  • LQ45 868   -6,73   -0,77%
  • ISSI 226   -1,32   -0,58%
  • IDX30 444   -3,89   -0,87%
  • IDXHIDIV20 533   -4,88   -0,91%
  • IDX80 127   -0,98   -0,77%
  • IDXV30 131   -0,17   -0,13%
  • IDXQ30 147   -1,32   -0,89%

Data industri China menopang harga nikel


Jumat, 26 Juni 2015 / 08:54 WIB
Data industri China menopang harga nikel


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Harga nikel berhasil menguat terbatas. Pengumuman data manufaktur China berhasil menopang harga komoditas industri ini. Namun, apresiasi dollar Amerika Serikat (AS) masih akan membayangi pergerakan harga nikel hingga akhir tahun.

Mengutip Bloomberg, Kamis (25/6) pukul 12.04 WIB, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,2% dibandingkan sehari sebelumnya menjadi US$ 12.790 per metrik ton. Sepekan, harga menanjak 0,55%.

Ibrahim, Direktur PT Komoditi Ekuilibrium Berjangka ,melihat, harga nikel hanya naik terbatas. Data manufaktur China, HSBC Flash Manufacturing PMI per Mei 2015 yang mencapai 49,6. Angka ini melebihi ekspektasi para analis, yang dipatok 49,4 serta lebih tinggi ketimbang pencapaian bulan sebelumnya di angka 49,2. "Sentimen ini yang mendukung penguatan harga nikel. Artinya permintaan banyak dan stok di LME berkurang," jelasnya.

Meskipun manufaktur Negeri Panda membaik, indeks tersebut belum cukup menggembirakan karena masih di bawah level 50. Selanjutnya China berencana memberikan stimulus tambahan guna menggenjot perekonomian dengan merevisi batasan pinjaman bank komersial.

Saat ini, pelaku pasar tengah menunggu hasil pertemuan antara Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras dengan pemimpin-pemimpin Uni Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB), serta Dana Moneter Internasional (IMF) yang masih berlanjut pada Kamis (25/6).

Sehari sebelumnya, proposal baru Yunani yang berisi rencana kenaikan pajak dan pemotongan jatah tunjangan bagi para pensiunan ditolak para kreditur. Alhasil, risiko gagal bayar Yunani atas utang senilai € 1,5 miliar yang jatuh tempo pada tanggal 30 Juni mendatang semakin besar. Ini menyebabkan euro tak  mampu menekan dollar AS.

Tapi jika Yunani berhasil mencapai kesepakatan dan terhindar dari gagal bayar utang, mata euro berjaya dan melemahkan dollar AS sehingga harga nikel berpeluang menguat.

Di sisi lain, spekulasi kenaikan suku bunga AS menguat akibat data-data perekonomian AS yang mengilap. Spekulasi data-data ini bakal menjaga tren kenaikan USD.

Akan ada tarik menarik antara manufaktur China, kasus Yunani dan spekulasi kenaikan suku bunga AS. "Jika suku bunga AS terkerek, harga nikel akan turun," tutur Ibrahim. Ia memprediksikan, harga nikel bisa tergerus hingga US$ 10.000 di akhir tahun.

Secara teknikal Ibrahim menyebut, mayoritas indikator menunjukkan harga nikel berpeluang naik terbatas. Moving average dan bollinger band berada 30% di atas bollinger bawah.

Moving average convergence divergence (MACD) masih positif di level 60. Namun, stochastic cenderung wait and see di level 50. Sedangkan indikator relative strength index 60% negatif.

Prediksi Ibrahim, Jumat (26/6), harga nikel akan bergulir di kisaran US$ 12.780-US$ 12.810 per metrik ton. Adapun, sepekan ke depan, logam industri ini bergerak US$ 12.690-US$ 12.810 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×