Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Data ekonomi yang positif dari negeri Ratu Elizabeth, dukung penguatan sterling di hadapan pesaing utamanya, dollar (USD). Apalagi sikap hati-hati pasar terhadap The Fed justru menguntungkan bagi poundsterling.
Mengutip Bloomberg, Kamis (17/9) pukul 17.45 WIB pairing GBP/USD pun terangkat 0,15% di level 1,5516 dibanding hari sebelumnya.
Adapun tekanan bagi USD tidak hanya datang dari mengempisnya harapan pelaku pasar akan kenaikan The Fed rate tapi juga sajian data ekonomi yang negatif. Sebelumnya data inflasi AS Agustus 2015 terpuruk di level minus 0,1% dari sebelumnya 0,1%.
Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures mengatakan antisipasi pasar terhadap FOMC sedikit memberi dorongan bagi GBP untuk ungguli USD. Keadaan semakin menguntungkan sterling setelah data retail sales Inggris Agustus 2015 naik dari 0,0% menjadi 0,2%.
“Dugaan di pasar The Fed tidak akan menaikkan suku bunga ini menekan USD,” kata Wahyu. Sehingga memicu keunggulan tipis sterling. Pergerakan keduanya memang cenderung sempit karena Bank of England punya kesempatan menyusul The Fed untuk menaikkan suku bunga.
“Prospek BOE itu positif, jadi kalau data positif terus maka peluang menyusul The Fed semakin besar,” jelas Wahyu. Dinilai tren pasangan GBP/USD untuk jangka panjang memang masih bullish.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News