Reporter: Namira Daufina | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Data buruk Jepang memberikan peluang bagi dollar Amerika Serikat (USD) untuk menguat. Apalagi secara fundamental kebijakan BOJ dan The Fed sangat berbeda.
Mengutip Bloomberg, Kamis (9/4) pukul 16.55 WIB pairing USD/JPY merangkak naik 0,14% di level 120,30 dibanding hari sebelumnya.
Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka memaparkan, penguatan USD terhadap JPY didorong oleh hasil pertemuan Federal Open Market Commitee (FOMC). Optimisme kenaikan suku bunga The Fed terjaga meski kapan pelaksanaannya masih jadi tanda tanya.
Notulensi FOMC Kamis (9/4) dini hari memberikan sinyal bahwa kenaikan suku bunga The Fed masih mungkin terjadi pada pertengahan tahun 2015 ini. Walaupun beberapa pejabat The Fed berbeda pendapat tentang kapan waktu yang pas untuk mengetatkan kebijakan moneter AS, namun pasar masih optimis dan kembali berburu USD.
“Ini membuat perbedaan mendasar di pasar Jepang dan Amerika Serikat,” kata Tonny. Sehingga otot dollar AS kembali perkasa. Pada Kamis (9/4) pukul 16.00 WIB index USD kembali menyentuh level 98,30 atau menguat 0,4% dari sebelumnya.
Keadaan berbeda dengan Jepang. Bank of Japan diprediksi akan kembali melonggarkan stimulusnya. Ditambah lagi rilis data ekonomi Jepang juga masih negatif.
Kamis (9/4) rilis data prelim machine tool order Jepang Maret 2015 masih turun jadi 14,6% dari Maret 2014 silam yang berada di level 28,9%. “Faktor ini juga membantu menekan yen,” kata Tonny
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News