kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.254   -54,00   -0,33%
  • IDX 7.057   -8,46   -0,12%
  • KOMPAS100 1.055   -0,65   -0,06%
  • LQ45 828   -2,28   -0,27%
  • ISSI 215   0,07   0,03%
  • IDX30 424   -0,68   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,21   0,04%
  • IDX80 120   -0,17   -0,14%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Data domestik positif, pasar obligasi menguat dengan masuknya dana asing ke SBN


Selasa, 15 Juni 2021 / 13:51 WIB
Data domestik positif, pasar obligasi menguat dengan masuknya dana asing ke SBN
ILUSTRASI. Ilustrasi foto Obligasi. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja pasar obligasi menguat tertopang faktor domestik pada periode pekan lalu. Tercatat dari 7 Juni-11 Juni kinerja indeks total return obligasi Indonesia atawa Indonesia Composite Bond Index (ICBI) naik sebesar 0,68% ke level 320,05. 

Kenaikan ini didorong kinerja obligasi negara yang naik 0,70% week on week (wow) ke level 314,00. Kompak, kinerja obligasi korporasi juga naik 0,44% wow ke level 348,31. 
Dalam riset Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), Senin (14/6), aktivitas perdagangan seperti volume harian dan frekuensi harian obligasi di pasar sekunder meningkat di pekan lalu. 

PHEI memandang tren positif di pasar obligasi terdorong oleh respon positif pelaku pasar terhadap data domestik. Data ekonomi tersebut meningkatkan optimisme percepatan pemulihan ekonomi domestik. Salah satunya, data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia periode Mei berlanjut di zona optimistis yakni di level 104,4. 

Baca Juga: Penerbitan obligasi korporasi hingga akhir Mei 2021 capai Rp 39 triliun

Sedangkan, jelang akhir pekan lalu rilis data penjualan ritel periode April tumbuh signifikan di luar dugaan pelaku pasar tumbuh sebesar 15,6% year on year. Sementara, konsensus minus di 10% yoy. 

Beberapa sentimen positif tersebut akhirnya turut mendorong masuknya aliran dana asing ke pasar Surat Berharga Negara (SBN), sebesar Rp 9,95 triliun dalam sepekan lalu. Kondisi ini membuat rupiah sempat menguat ke Rp 14.189 per dolar AS di pekan lalu. 

Namun, PHEI mengamati pergerakan pasar juga masih dibayangi beberapa sentimen penekan di antaranya, potensi tapering off oleh The Fed dalam waktu dekat karena cepatnya pemulihan ekonomi AS. Selain itu lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia juga masih mengancam. 

Selanjutnya: Bunga Rendah, Emisi Obligasi Bisa Tembus Rp 100 Triliun di Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×