Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rilis data cadangan devisa dalam negeri yang positif belum dapat menopang pergerakan harga Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (10/5).
Mengacu data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) pada Selasa (10/5), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price terkoreksi 0,16% dibandingkan hari sebelumnya ke level 112,12.
Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menjelaskan, tertekannya harga obligasi negara di pasar sekunder pada perdagangan kemarin masih dipengaruhi oleh aksi jual investor. Pelaku pasar kecewa atas data pertumbuhan ekonomi domestik yang lebih rendah ketimbang prediksi.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada Rabu (4/5) merilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Tanah Air per kuartal I 2016 sebesar 4,92% (yoy). Angka tersebut lebih mini ketimbang pencapaian kuartal IV 2015 yang tercatat 5,04% (yoy) serta estimasi analis yang dipatok 5,07% (yoy).
"Data cadangan devisa di bulan April yang disampaikan oleh Bank Indonesia (BI) tidak cukup kuat mendorong terjadinya kenaikan harga SUN di pasar sekunder," terangnya.
BI merilis data cadangan devisa Indonesia April 2016 di level US$ 107,7 miliar. Level ini lebih tinggi dibanding cadangan devisa Maret 2016 lalu yakni sebesar US$ 107,5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News