kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Darurat militer berlaku, mata uang bath terjungkal


Selasa, 20 Mei 2014 / 09:28 WIB
Darurat militer berlaku, mata uang bath terjungkal
ILUSTRASI. Melemah, Harga Saham GOTO & BUKA Kompak Anjlok di Perdagangan Senin (26/12). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.


Sumber: Bloomberg | Editor: Asnil Amri

BANGKOK. Mata uang Baht dari Thailand tumbang paling dalam dua bulan. Melorotnya mata uang negeri Gajah Putih itu terjadi setelah tentara mengambil alih komando dan memberlakukan darurat militer nasional.

Pihak militer mengaku telah mengambil alih komando karena negara aksi protes yang berkepanjangan dan membuat kekacauan politik serta menggerus ekonomi Thailand. Selain itu, aksi protes di Thailand berhasil menggulingkan Yingluck Shinawatra sebagai perdana menteri.

Baht melemah 0,6%, penurunan terbesar sejak 20 Maret. Sebelumnya, bath melemah 0,3% menjadi 32,56 per dolar Amerika Serikat pada pukul 8:45 waktu Bangkok, Selasa (20/5).

Darurat militer telah diberlakukan, namun pihak militer mengaku tidak melakukan kudeta. Pernyataan itu disampaikan Panglima Angkatan Darat Thailand, Prayuth Chan – Ocha.

Militer beralasan, dampak aksi protes telah menewaskan 28 nyawa. Darurat mmiliter juga diberlakukan setelah data ekonomi Thailand tak memuaskan, dan data pertumbuhan  ekonomi kian menyusut.

"Beberapa investor asing menyukai darurat militer ini," kata Prapas Tonpibulsak, kepala investasi Krungsri Asset Management Co. Menurutnya, adanya intervensi militer bisa memaksa politisi untuk berunding.

Perlu diketahui, keterlibatan militer di kancah politik Thailand terakhir kali terjadi pada tahun 2006, dimana saat itu militer melakukan kudeta terhadap Perdana Menteri Thaksin Shinawatra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×