kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dari Berbagai Instrumen Investasi, Saham Jadi Jagoan di Bulan April 2023


Senin, 01 Mei 2023 / 18:19 WIB
Dari Berbagai Instrumen Investasi, Saham Jadi Jagoan di Bulan April 2023
ILUSTRASI. Instrumen saham berhasil mencatatkan kinerja yang cukup positif pada bulan April 2023.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Instrumen saham berhasil mencatatkan kinerja yang cukup positif pada bulan April 2023, di tengah kinerja instrumen investasi yang masih bergerak volatile.

Kinerja instrumen saham di bulan April 2023 terpantau mulai membaik. Kinerja Indeks KOMPAS100 pada bulan April 2023 tercatat 1,6% MoM dan 1,74% YtD. Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,62% sepanjang April 2023.

Obligasi mencatatkan kinerja yang lebih baik dan stabil, yaitu 3,19% MoM. Instrumen pasar uang juga cukup baik, ditandai dengan kinerja rupiah yang menguat 2,07% MoM terhadap dolar AS.

Presiden dan CEO PT Pinnacle Persada Investama Guntur Putra mengatakan, kondisi pasar saham secara bulanan masih baik meskipun fluktuasi pasar masih cukup dinamis. Menurut Guntur, sentimen kenaikan pasar saham dalam seminggu terakhir didukung oleh kinerja keuangan emiten kuartal I 2023.

Baca Juga: Menakar Peluang Datangnya Fenomena Sell In May and Go Away di Tahun Ini

“Selain itu, libur lebaran kemarin diharapkan juga turut menopang perekenomian di Indonesia secara keseluruhan,” ujar Guntur kepada Kontan.co.id, Jumat (28/4).

Guntur mengatakan, pasar saham dan obligasi di tahun ini masih cukup bullish. Menurut Guntur, variabel dan faktor pendukung kinerja saham sebulan ke belakang dan di tahun ini cukup banyak, baik dari perekonomian makro domestik hingga faktor global.

Inflasi AS dinilai relatif sudah terkendali, sehinga tingkat kenaikan suku bunga The Fed pun diprediksi sudah mendekati puncak.

“Sementara, kondisi perekonomian Indonesia cukup baik dan resilient. Ada potensi fund flow untuk kembali masuk ke emerging markets di semester II 2023, khususnya ke Indonesia,” kata Guntur.

Baca Juga: Ini Evaluasi Kinerja Instrumen Investasi di Bulan April 2023

Oleh karena itu, investor dapat menyesuaikan porsi dan alokasi investasi dari intrumen saham dan obligasi.

“Portofolio investasi harus bergantung kepada profil risiko dan tujuan masing-masing investor. Sementara, pasar uang dibutuhkan hanya untuk kebutuhan likuiditas,” tutur dia.

Guntur mengatakan, setiap jenis investor bisa menggunakan porsi portofolio instrumen investasi yang berbeda-beda agar mampu menghasilkan keuntungan di bulan depan. Untuk investor konservatif, bisa dimulai dari instrumen terkait pasar uang. Tingkat risiko di instrumen pasar uang termasuk kecil dan memiliki likuiditas yang cukup tinggi.

Baca Juga: Ancaman Default AS Beri Dampak Mini ke Prospek Investasi Portofolio RI

“Porsi portofolionya adalah 10% di saham, 20% di obligasi, dan 70% di pasar uang bagi investor konservatif,” ujar Guntur.

Untuk investor moderat, bisa membangun portfolio investasi dengan porsi 25% saham, 20% obligasi, dan 55% pasar uang.

“Sementara, untuk investor agresif, portofolio yang baik adalah 40% saham, 20% obligasi, dan 40% pasar uang,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×