kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Dari belasan emiten, hanya 3 saham pelayaran ini yang menguat sejak awal tahun


Selasa, 25 Agustus 2020 / 08:12 WIB
Dari belasan emiten, hanya 3 saham pelayaran ini yang menguat sejak awal tahun
ILUSTRASI. Buana lintas lautan Tbk. Dari belasan emiten pelayaran yang tercatat di BEI, hanya tiga emiten yang harga sahamnya naik.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Sementara untuk TMAS dan TPMA, Hendriko mengamati sebenarnya tidak ada sentimen positif yang berpengaruh signifikan terhadap pergerakan sahamnya. Secara teknikal pun keduanya cenderung kurang likuid. 

Dilihat dari kinerja keuangannya, sepanjang semester I 2020, TMAS dan TPMA memang mengantongi pertumbuhan top line, akan tetapi bottom line-nya tertekan cukup dalam. 

TMAS mengantongi kenaikan pendapatan hingga 14,91% YoY menjadi Rp 1,31 triliun. Sementara laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas indus tertekan hingga 47,91% YoY menjadi Rp 40,14 miliar. 

Sementara pendapatan TPMA dibukukan US$ 22,13 juta, naik tipis 4,1% YoY. Adapun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terkikis 50,15% YoY menjadi US$ 1,63 juta. 

Baca Juga: Terseret Harga Komoditas Batubara, Laba Bersih Trans Power Marine (TPMA) Menyusut 50%

Ke depan, Hendriko memperkirakan ketiga saham itu masih memiliki potensi menguat. Mengingat penerapan lockdown mulai ada kelonggaran. "Hal ini akan kembali pulih seiring dengan kembali bergeraknya ekonomi dunia dan dicabutnya lockdown nantinya," jelas Hendriko kepada Kontan.co.id, Sabtu (22/08). 

Asal tahu saja, kebijakan lockdown yang diterapkan di berbagai negara dan Indonesia berdampak negatif bagi sektor pelayaran. Hal tersebut membatasi optimalisasi kapasitas emiten pelayaran. Belum lagi, adanya penurunan kegiatan ekonomi di Indonesia. 

Walau memiliki prospek yang baik ke depan, secara teknikal saham BULL saat ini terlihat mulai ada pembalikan arah. BULL bergerak menjadi downtrend dari semula uptrend, dengan level support terdekat Rp 260 hingga Rp 280. Sementara level resistance di Rp 326 hingga Rp 340. 

Baca Juga: Temas (TMAS) siapkan capex Rp 650 miliar untuk tambah kapal & pengembangan sistem IT



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×