Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Dana Pensiun (Dapen) PT Pertamina (Persero) tampak meminati saham PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN). Dapen Pertamina pun berencana memiliki 10% saham KREN. Namun untuk melakukan hal tersebut, Dapen tidak akan bergerak sendirian.
“Nanti yang akan menguasai 10% belum tentu hanya kami. Tapi bisa juga dengan partner dan anak usaha,” ucap Direktur Utama Dapen Pertamina, Helmi Kamal Lubis, kepada KONTAN, Jumat, (6/11).
Ia menyebut, Dapen Pertamina memiliki perjanjian investasi dengan Islamic Development Bank (IDB). Sehingga ia akan menggandeng IDB untuk membeli saham KREN. Selain itu, Dapen Pertamina juga akan mengajak fund manager dari Timur Tengah.
Menurutnya, Dapen Pertamina tidak akan mengelola dana IDB dan fund manager Timur Tengah. Mereka tetap akan membeli saham KREN dengan namanya sendiri. Namun Dapen Pertamina akan memegang mandat mereka sebagai representasi pemegang sahamnya.
Helmi menargetkan, pengambilan 10% saham KREN itu bisa rampung di akhir tahun ini. Saat ini, Dapen Pertamina telah memiliki sekitar 5% saham KREN yang terpecah di beberapa portfolio. Dengan kapitalisasi pasar KREN senilai Rp 9 triliun, ia memperkirakan pengambilan 5% sisanya akan bernilai Rp 450 miliar.
Ia beralasan, pengambilan saham KREN ini dikarenakan perusahaan tersebut mulai menggarap bisnis infrastruktur e-commerce. Saat ini, KREN tengah dalam tahap finalisasi untuk mengakuisisi PT DominoPos Pte Ltd dan MDAQ Pte Ltd. Adapun, aksi tersebut dilakukan karena KREN ingin melakukan diversifikasi ke bisnis e-commerce dan teknologi finansial.
Pada September lalu, KREN mengakuisisi 23,1% saham perusahaan payment solution PT Digital Artha Media. DAM baru saja bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk memperluas layanan keuangan digitalnya ke Indomaret. Dalam kerja sama tersebut, Indomaret menjadi agen Bank Mandiri yang dapat melakukan transaksi setor tunai, tarik tunai, dan belanja dengan e-money Mandiri.
Sampai kuartal ketiga, laba KREN merosot 66,57% dari Rp 63,67 miliar ke posisi Rp 21,28 miliar. Sedangkan pendapatannya turun 31,21% dari Rp 158,68 miliar menjadi Rp 109,15 miliar.
Bursa Efek Indonesia (BEI) baru melepas suspen saham KREN pada 29 Oktober. Karena naik tak wajar, saham KREN disuspen sejak 15 Oktober.
Pada pekan ini, saham KREN tutup di harga Rp 2.475 atau menghijau 0,41% dibanding hari sebelumnya. Sedangkan sejak awal tahun, harga sahamnya telah melejit 409,25%.
Sekadar informasi, sebanyak 25,08% saham KREN dipegang oleh PT Kresna Invest. Lalu UBS AG Singapore Non-Treaty Omnibus Account mengempit 16,13%. Sementara, sebesar 58,78% dikuasai oleh masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News