Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro-hidro (PLTM) Salu Noling. Target pembangunan proyek energi hijau yang berlokasi di Sulawesi Selatan ini akan dimulai pada kuartal II atau kuartal III-2024.
Pada akhir tahun lalu, melalui anak perusahaan tidak langsung, PT Tiara Tirta Energi, KEEN telah menandatangani Perjanjian Jual Beli tenaga Listrik (PJBL) dengan PT PLN (Persero). Dengan PJBL yang diteken pada 21 Desember 2023 ini, KEEN akan membangun dan mengoperasikan PLTM Salu Noling dengan kapasitas 10 Megawatt (MW).
Listrik yang diproduksi akan dijual ke PLN untuk jangka waktu 25 tahun sejak PTLM Salu Noling beroperasi. Nilai dari PLTM Salu Noling mencapai sekitar Rp 1,2 triliun, yang merupakan estimasi total pengoperasian selama 25 tahun.
Corporate Secretary Kencana Energi Lestari, Diana Limardi menjelaskan, dalam proyek ini PLN tidak memberikan dana atau investasi. Tetapi berperan sebagai offtaker yang akan membeli listrik yang dihasilkan PLTM Salu Noling setelah beroperasi komersial (COD).
Baca Juga: Emiten Afiliasi Kaesang Pangarep, Panca Mitra (PMMP) Akan Private Placement
Diana melanjutkan, KEEN menyiapkan investasi sebesar US$ 27,5 juta untuk membangun PLTM Salu Noling. Sebagai gambaran saja, jika dikonversi menggunakan kurs saat ini di Rp 15.494 per dolar AS, investasi itu setara dengan Rp 426,09 miliar.
Sumber pendanaan untuk investasi tersebut berasal dari modal sendiri dan fasilitas kredit bank atau lembaga keuangan.
"Kami harapkan pembangunan PLTM Salu Noling akan dimulai tahun 2024, dan diharapkan mulai COD pada kuartal II-2026," kata Diana kepada Kontan.co.id, Kamis (4/1).
Perolehan kontrak ini membawa dampak positif bagi kinerja keuangan KEEN, karena akan meningkatkan pendapatan terutama dari construction revenue. Sekaligus menambah portofolio proyek, yang semakin menjaga kelangsungan usaha KEEN dengan durasi kontrak yang panjang.
Setelah pembangunan selesai, PLTM Salu Noling akan meningkatkan kapasitas terpasang dan hasil produksi listrik KEEN. Adapun, saat ini KEEN memiliki enam portofolio pembangkit listrik EBT dengan kapasitas sekitar 65 MW.
Yakni Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pakkat dengan kapasitas 18 MW, PLTA Air Putih (21 MW), PLTM Madong (10 MW), PLTM Ordi Hulu (10 MW), Pembangkit Listrik Tenaga Biomas (PLTBm) Tempilang 2 (5 MW) serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tempilang (1,36 MWp).
Selain itu, KEEN juga memiliki sejumlah prospek pembangkit listrik EBT dengan project pipeline mencapai 500 MW. Mencakup pembangkit listrik EBT dengan tenaga air, mini-hidro, angin, solar PV hybrid, biomassa dan biogas.
Dari sisi kinerja keuangan, KEEN membukukan pertumbuhan top line dan bottom line hingga kuartal III-2023. KEEN mengantongi pendapatan US$ 34,59 juta sampai September 2023, tumbuh 25,46% dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Baca Juga: Sepanjang 2024, Eastparc Hotel (EAST) Targetkan Raup Laba hingga Rp 45 Miliar
Dari sisi bottom line, KEEN pun meraih laba bersih senilai US$ 12,70 juta dalam sembilan bulan pertama 2023. Meningkat 43% dibandingkan laba bersih US$ 8,88 juta yang diraih per September 2022.
Diana menyampaikan, pertumbuhan kinerja ini didorong oleh tambahan kapasitas terpasang dari PLTM Madong dan progres pembangunan PLTM Ordi Hulu. Diana bilang, KEEN tetap mencapai kinerja positif meski pada tahun 2023 dihadapkan dengan El Nino yang berdampak terhadap hasil produksi PLTA.
"Berdasarkan proyeksi kami, laba bersih KEEN pada akhir tahun 2023 akan mengalami pertumbuhan yang memuaskan dibandingkan tahun 2022," tandas Diana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News