kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.677   123,00   0,73%
  • IDX 6.778   29,25   0,43%
  • KOMPAS100 980   6,32   0,65%
  • LQ45 761   4,02   0,53%
  • ISSI 216   1,39   0,65%
  • IDX30 395   2,07   0,53%
  • IDXHIDIV20 471   0,48   0,10%
  • IDX80 111   0,63   0,57%
  • IDXV30 115   0,41   0,36%
  • IDXQ30 129   0,80   0,62%

Danayasa Arthatama (SCBD) akhirnya akan delisting Senin (20/4)


Sabtu, 18 April 2020 / 07:20 WIB
Danayasa Arthatama (SCBD) akhirnya akan delisting Senin (20/4)


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Danayasa Arthatama Tbk (SCBD) akhirnya segera mencapai target delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI akan menghapus pencatatan saham (delisting) SCBD pada Senin (20/4).

"Dengan telah dipenuhinya persyaratan dan prosedur delisting sebagaimana diatur dalam Ketentuan III.2 Peraturan Pencatatan No I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Saham Kembali (Relisting), Bursa dapat menyetujui penghapusan pencatatan efek PT Danayasa Arthatama Tbk dengan kode perdagangan SCBD dari Bursa Efek Indonesia efektif pada hari Senin tanggal 20 April 2020," ungkap BEI dalam pengumuman bursa, Jumat (17/4).

SCBD akan menjadi emiten keempat yang delisting dari BEI tahun ini. Tapi, SCBD akan menjadi emiten pertama yang delisting secara sukarela alias atas kemauan sendiri pada tahun ini. Tiga emiten yang delisting sebelumnya adalah PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) pada 20 Januari 2020, PT Leo Investments Tbk (ITTG) pada 23 Januari 2020, dan PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) pada 6 April 2020. Ketiganya delisting paksa dari BEI.

Baca Juga: Belum ada izin OJK, tender offer Danayasa Arthatama (SCBD) batal

Dengan dicabutnya status Danayasa sebagai perusahaan tercatat, maka perusahaan ini tidak lagi memiliki kewajiban sebagai perusahaan tercatat di BEI. Tapi, persetujuan pencatatan efek ini tidak menghapus kewajiban-kewajiban yang belum dipenuhi oleh perusahaan tersebut selama masih menjadi perusahaan tercatat, jika ada.

Danayasa adalah perusahaan yang tengah mengembangkan area sekitar 45 hektare yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan yang dikenal dengan nama Kawasan Niaga Terpadu Sudirman (KNTS). Pemegang saham akhir grup adalah PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (JIHD).

Baca Juga: Harga tender offer dua kali harga pasar, Kresna Aji hanya akan beli 0,07% saham SCBD

SCBD mencatatkan saham perdana di BEI pada 19 April 2002. Ketika itu, harga initial public offering SCBD adalah Rp 500 per saham. Dengan harga saham terakhir SCBD pada Rp 2.700 per saham, nilai kapitalisasi pasar emiten real estat dan konstruksi ini mencapai Rp 8,97 triliun.

Berdasarkan laporan kepemilikan saham per November 2019, JIHD memiliki 82,41% saham SCBD. Pemegang saham lainnya adalah PT Kresna Aji Sembada sebesar 8,87%. Sedangkan saham publik dengan kepemilikan di bawah 5% sebesar 8,57% atau sebanyak 284,93 juta saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×