kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Danareksa rilis produk reksadana pendapatan tetap


Kamis, 11 Oktober 2012 / 14:55 WIB
Danareksa rilis produk reksadana pendapatan tetap
ILUSTRASI. Penyebab sariawan perlu Anda waspadai supaya kesehatan tubuh tetap terjaga.


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Danareksa Investment Management meluncurkan produk Danareksa Melati Pendapatan Utama, pada Kamis (11/10). Produk reksadana berjenis pendapatan tetap ini, merupakan produk pendapatan tetap pertama Danareksa yang menggunakan underlying obligasi korporasi.

"Sebelumnya, produk reksadana pendapatan tetap kami hanya menggunakan surat utang negara (SUN) saja," jelas Priyanto Soedarsono, Head of Fixed Income Management DIM, Kamis (11/10).

Tapi kali ini, produk reksadana pendapatan tetap yang diluncurkan DIM, tidak hanya berunderlying SUN, tapi juga obligasi korporasi 3-5 tahun yang dominan dari perusahaaan multifinance.

Priyanto beralasan, kombinasi portofolio ini diharapkan bisa mengoptimalkan kinerja produk ini ditengah yield obligasi pemerintah yang sudah rendah. "Indikasi imbal hasik untuk produk ini 8%-12%," terangnya.

Nasabah ritel dapat dengan mudah melakukan subscription atau bergabung untuk reksadana yang satu ini, karena DIM memperbolehkan nasabah ritel menyetorkan dana minimal Rp 100 ribu per bulannya. "Nasabah dapat memperoleh produk reksadana ini di kantor cabang Danareksa Securities, juga agen-agen penjual DIM lainnya," jelasnya.

Selain launching produk reksadana pendapatan tetap, DIM juga memperkenalkan produk reksadana saham terbaru, yaitu Danareksa Mawar Rotasi Sektorr Strategis.

Zulfa Hendri, Direktur Utama DIM menyebut produk ini juga produk ritel dengan setoran awal yang aturannya sama seperti Reksadana Melati Pendapatan Utama. Untuk produk ini, DIM mendiversifikasikan portofolio kepada empat hingga enam sektor saham-saham terunggul dengan indikasi imbal hasil bisa mencapai 25% per tahun.

DIM menargetkan dana kelolaan Rp 1 miliar untuk kedua produk di atas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×