Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah meluncurkan reksadana exchange traded fund (ETF) perdana pada Selasa (24/4), PT Danareksa Investment Management (DIM) masih berniat meluncurkan produk ETF lainnya pada semester II 2018. Demi menggenjot jumlah dana kelolaan, DIM berencana meluncurkan delapan hingga 10 produk lagi di sisa tahun ini.
Direktur Utama PT Danareksa Investment Management Marsangap P. Tamba berencana menjadikan saham kapitalisasi medium sebagai aset dasar alias underlying reksadana ETF DIM berikutnya.
Sebab, hari ini, DIM baru saja meluncurkan reksadana ETF bertajuk Danareksa ETF Indonesia Top 40 yang terdiri dari saham berkapitalisasi besar.
"Kalau sudah ada ETF yang terdiri dari saham berkapitalisasi besar, kita perlu eksplore ke saham yang medium, ada rencana mau ke reksadana ETF tematik atau mengincar sektor tertentu seperti BUMN related. Intinya kalau bisa jangan hanya pakai saham kapitalisasi besar saja, tetapi bisa jangkau saham lain juga," kata Marsangap, Selasa (24/4).
Di tengah kinerja Indeks Harga Saham Gabungan yang bergerak turun sejak awal tahun, Marsangap berharap reksadana ETF DIM yang baru meluncur tetap bisa berkinerja lebih baik dari indeks acuan. Target itu diharapkan terjadi dengan pengelolaan reksadana yang melakukan rebalancing setiap satu bulan sekali.
Selain menambah produk reksadana ETF, Marsangap berencana meluncurkan satu kontrak investasi kolektif (KIK) efek beragun aset (EBA), dua Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT), tiga hingga empat reksadana terproteksi, dan satu hingga dua reksadana syariah.
Sebagai perusahaan yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN), DIM memilki fokus untuk mendukung pendanaan proyek infrastruktur pemerintah. Hal tersebut tercermin dari Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT) yang DIM luncurkan, di mana banyak yang memiliki aset dasar berupa proyek infrastruktur pemerintah.
Marsangap memproyeksikan rencana peluncuran RDPT Danareksa Infrastruktur Dirgantara I akan dilakukan satu hingga dua minggu ke depan. RDPT tersebut ditujukan untuk mendanai proyek pembangunan Bandara Kertajati milik PT Bandarudara Internasional jawa Barat. "Nilai emisi total RDPT Dirgantara I Rp 450 miliar," katanya.
Selain itu, Marsangap bilang, KIK EBA yang akan DIM luncurkan tahun ini sedang dalam masa proses kerja sama dengan perusahaan di sektor energi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News