Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Torehan penawaran pada Efek Beragun Aset (EBA) Indonesia Power yang mencapai oversubscribed hingga 2,7 kali menjadi cermin antusias pelaku pasar modal untuk turut terjun dalam proyek infrastruktur pemerintah. Dari target penawaran Rp 4 triliun, permintaan mencapai Rp 10,05 trilliun.
"Ini jadi trigger yang bagus sekali untuk menerbitkan hal yang sama," jelas Direktur Utama PT Danareksa Investment Management, Prihatmo Hari Mulyanto, kepada KONTAN.
Dia menambahkan, sudah ada sejumlah BUMN yang tertarik memulai proses sekuritisasi aset serupa, terutama dari sektor infrastruktur karena sektor ini yang sedang dalam tahap pembangunan besar-besaran. Namun Prihatmo enggan membeberkan detail lebih lanjut.
Ia menekankan, pencatatan EBA Indonesia Power ini telah menjadi inspirasi bagi beberapa BUMN untuk menggelar proses pendanaan serupa.
Sebagai informasi, PT Indonesia Power anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara baru saja melakukan pencatatan sekuritisasi dengan nama EBA Danareksa Indonesia Power PLN1-Piutang Usaha (EBA DIPP1).
Sekuritisasi berupa aset keuangan yang merupakan bagian dari piutang penjualan ketenagalistrikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Suralaya 1-4. Produk ini memiliki tenor 5 tahun dengan imbal 8,25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News