kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dana kelolaan reksadana sentuh Rp 263,5 triliun


Senin, 08 Februari 2016 / 17:09 WIB
Dana kelolaan reksadana sentuh Rp 263,5 triliun


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Penurunan suku bunga acuan bank sentral atau BI rate ke level 7,25% ikut mengangkat dana kelolaan reksadana. Infovesta Utama mencatat total dana kelolaan naik menjadi Rp 263,49 triliun di akhir Januari 2016 dibandingkan akhir 2015 yang Rp 258,85 triliun.

Analis Infovesta Utama Mark Prawirodidjojo mengatakan penurunan BI rate di pertengahan Januari mengakibatkan aset dasar reksadana pendapatan tetap mengalami kenaikan sehingga mengerek dana kelolaan.

"Di awal tahun ini, turunnya BI rate meningkatkan kinerja pasar obligasi yang menjadi underlying reksdana pendapatan tetap," ujar Mark, Jakarta, akhir pekan lalu.

Data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) menunjukkan indeks komposit kinerja obligasi Indonesia atau Indonesia Composite Bond Index (ICBI) berada pada rekor tertinggi pada akhir Januari 2016 di level 188.988 atau naik 5,71 poin month on month dari level 183,275 di akhir Desember 2015.

Kondisi tersebut menopang kenaikan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap dari Rp 44,69 triliun di akhir 2015 menjadi Rp 46,37 triliun di Januari 2016. Produk ini juga mengalami penambahan dana atau subscription yang tercermin dari kenaikan unit penyertaan dari 33,16 miliar unit menjadi 34 miliar unit.

Kendati BI rate turun, reksadana pasar uang mencatat pertumbuhan dana kelolaan paling tinggi sepanjang Januari 2016. Dana kelolaan produk ini naik dari Rp 23, 73 triliun menjadi Rp 26,73 triliun di akhir Januari 2016.

Bertambahnya dana kelolaan reksadana pasar uang menurut Mark, disebabkan oleh penambahan dana dari investor. Produk ini mencatat pertumbuhan unit penyertaan paling tinggi dari 20,61 miliar unit menjadi 23,19 miliar unit.

"Diperkirakan karena reksadana pasar uang bersifat defensif sehingga cocok untuk kondisi sekarang, terkait perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan harga minyak yang rendah," ujar Mark.

Lainnya, Lainnya, dana kelolaan reksacana campuran tumbuh tipis dari Rp 19,57 triliun menjadi Rp 19,58 triliun di Januari 2016 dan reksadana terproteksi naik dari Rp 58,89 triliun menjadi Rp 59,41 triliun.

Sedangkan reksadana saham mengalami penurunan dana kelolaan dari Rp 106,811 triliun menjadi Rp 106,25 triliun. Demikian juga dengan reksadana indeks yang turun tipis dari Rp 1,0258 triliun menjadi Rp 1,0258 triliun dan exchange traded fund (ETF) yang turun Rp 4,11 triliun menjadi Rp 4,09 triliun pada periode yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×