Reporter: Andi Muhammad Arief | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Untuk meningkatkan edukasi masyarakat tentang reksadana, Asosiasi Perencana Keuangan (APERKEI) akan mengadakan acara keuangan tentang reksadana pada tahun ini. Ketua Harian APERKEI, M. Kharisma mengatakan, acara tersebut rencanaya akan dilaksanakan pada Oktober mendatang.
"Mayoritas perusahaan Asset Management mendukung acara ini. Kalau ini jalan, kami ingin lebih banyak mernagkul lagi. Apalagi setelah mendapat pengakuan dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), LSP-PM (Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal), dan APPMI (Asosiasi Profesi Pasar Modal Indonesia)," harap Kharisma.
Acara ini, lanjut Kharisma, diadakan dengan dasar penetrasi penjualan produk reksadana yang terbilang minim. Menurut catatan APERKEI, baru ada sekitar 200 ribu akun reksadana dari 250 juta penduduk seluruh Indonesia. "Sedangkan satu orang bisa punya beberapa reksadana," lanjut Kharisma.
Walau demikian, Ketua Umum APERKEI Deni Lesmana mengakui, belum ada produk keuangan, khususnya reksadana, yang benar-benar stabil di Indonesia. Ada pengaruh dari internal dan eksternal yang merasuk. Deni berharap, acara ini mampu membantu program OJK tentang sosialisasi reksadana pada masyarakat.
"Banyak orang yang tidak tahu reksadana. Mungkin hanya orang orang perkotaaan atau level menengah ke atas saja yang mengerti," cetus Deni.
Kharisma menjelaskan, pada 2015, nilai aktiva bersih (NAB) atau dana kelulaan reksa dana anjlok. Namun, rekening yang dibuka justru bertambah. Target akhir APERKEI, ungkap Deny, adalah agar masyarakat ekonomi menengah ke bawah dapat membuka rekening reksadana. "Targetnya itu, di supermarket orang bisa beli," pungkas Deny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News