kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana kelolaan reksadana indeks diprediksi naik, meski kinerja minus


Kamis, 16 September 2021 / 19:32 WIB
Dana kelolaan reksadana indeks diprediksi naik, meski kinerja minus
ILUSTRASI. Pasar modal.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja reksadana saham indeks kompak menurun. Namun, dana kelolaan reksadana ini tumbuh paling tinggi hingga Agustus. 

Berdasarkan data Infovesta Utama, hingga Rabu (15/9), reksadana saham indeks yang berkinerja paling tinggi masih mencatatkan kinerja minus. Reksadana Kresna Indeks 45 tercatat menjadi reksadana saham indeks dengan kinerja minus terendah di -5,89% secara year to date (ytd). Sementara, reksadana saham lain mengalami penurunan kinerja yang lebih dalam. 

Namun, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Agutsus dana kelolaan reksadana saham indeks berhasil naik paling tinggi sebesar 7,67% menjadi Rp 8,14 triliun dari Rp 7,56 triliun di bulan sebelumnya. 

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan kinerja reksadana indeks mayoritas mengikuti kinerja indeks LQ43 dan IDX30 yang terdiri dari saham berkapitalisasi besar. 

Kinerja saham tersebut secara ytd juga rata-rata masih menurun, sehingga kinerja reksadana saham indeks masih menurun. 

Baca Juga: Simak strategi MI mengelola reksadana saham di kondisi pasar seperti saat ini

Sementara, saham teknologi dan bank digital yang menjadi penggerak bursa masih belum masuk ke indeks utama karna fundamental yang belum baik dan likuiditas lebih rendah. 

Wawan memproyeksikan perbaikan kinerja reksadana saham indeks yang memegang saham dari sektor old economy ini baru bisa terjadi jika ekonomi secara keseluruhan membaik. 
Hal itu berpotensi terjadi di kuartal IV setelah PPKM diangkat atau diperlonggar. Meski begitu, Wawan memproyeksikan untuk kinerja reksadana saham indeks yang mengacu ke indeks LQ45 dan IDX30 masih berpotensi menurun atau berhasil torehkan kinerja positif secara tipis. 

Namun, Wawan memproyeksikan pertumbuhan dana kelolaan reksadana saham indeks akan tetap signifikan. Investor tetap tertarik karena risiko reksadana saham indeks relatif lebih kecil daripada reksadana saham konvensional. 

"Isi aset reksadana saham indeks transparan sehingga kinerja akan setara dengan indeks acuannya," kata Wawan.

Head of Investment Avrist AM Farash Farich mengatakan dana kelolaan reksadana saham indeks akan tetap naik meski kinerja masih negatif, karena investor tetap tertarik terhadap prospek reksadana ini dalam jangka panjang. Investor juga tertarik harga reksadana saham indeks sedang murah akibat aset saham sedang undervalue. 

"Saat ini reksadana saham indeks menarik karena valuasi sedang rendah terutama untuk reksadana indeks LQ45," kata Farash. 

Selanjutnya: Dana Kelolaan Reksadana Offshore Turun di Agustus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×