kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana kelolaan industri reksadana turun Rp 1,29 triliun pada Juni 2021


Senin, 12 Juli 2021 / 13:50 WIB
Dana kelolaan industri reksadana turun Rp 1,29 triliun pada Juni 2021
ILUSTRASI. ilustrasi Resadana, investasi, keuangan, rupiah , Jakarta 6/4/2017. Kontan/Panji Indra


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) industri reksadana mengalami penyusutan pada bulan Juni. Berdasarkan data dari Infovesta Utama, AUM industri reksadana tercatat turun dari Rp 553,87 triliun di Mei 2021 menjadi Rp 552,27 triliun di Juni 2021 atau turun sebesar 0,23%. 

Infovesta Utama, dalam riset mingguannya yang dikeluarkan pada Senin (12/7) mengatakan, penurunan dana kelolaan sejalan dengan jumlah Unit Penyertaan (UP) industri reksadana yang turun 0,39%.

Infovesta Utama dalam laporan mingguannya yang dikeluarkan Senin (12/7) menyebutkan, penurunan AUM pada Juni disebabkan oleh kinerja reksadana indeks yang menyumbangkan penurunan terbesar mencapai 17,34% untuk total dana kelolaan dan sebesar 13,25% untuk unit penyertaan. 

Baca Juga: IHSG naik tipis, kinerja reksadana saham paling apik dalam sepekan lalu

“Hal ini disebabkan penurunan di sebagian besar indeks, contohnya indeks LQ45 mencatatkan terkoreksi 4,93%. Penurunan ini menandakan emiten berkapitalisasi besar menghadapi sentimen negatif dari peningkatan kasus Covid-19 sepanjang bulan Juni yang menyebabkan kekhawatiran adanya perlambatan ekonomi,” tulis Infovesta Utama dalam risetnya.

Tidak hanya reksadana indeks, namun reksadana saham dan juga campuran mengalami penurunan masing-masing sebesar 2,08% dan 4,54%.

Di lain sisi, reksadana terproteksi mengalami kenaikan AUM sebesar 3,24% dan juga mengalami kenaikan unit penyertaan tertinggi yang menjadikan reksadana terproteksi sebagai reksadana yang paling diminati oleh investor pada bulan Juni 2021. 

Infovesta Utama menilai, pada kondisi ekonomi yang berpotensi mengalami pelemahan akibat varian virus delta yang dialami di Indonesia, investor cenderung memilih jenis reksa dana dengan risiko yang lebih rendah seperti reksa dana terproteksi dan juga reksa dana pasar uang. 

Baca Juga: Volatilitas pasar tinggi, reksadana pasar uang dinilai masih menarik untuk dilirik

Sementara, dibandingkan reksadana pendapatan tetap yang nilainya mengikuti fluktuasi pasar obligasi, investor lebih memilih reksadana terproteksi karena adanya mekanisme perlindungan atas nilai pokok.

Oleh karena itu, hingga kasus Covid-19 kembali melandai dan kinerja ekonomi Indonesia meningkat signifikan, Infovesta Utama menyarankan investor yang memiliki profil risiko rendah dapat mempertimbangkan investasi pada reksa dana terproteksi dan reksa dana pasar uang. 

Untuk pemilihan produk reksa dana terproteksi, investor tetap perlu melakukan evaluasi terhadap underlying reksa dana terproteksi untuk menghindari risiko gagal bayar. 

“Sedangkan, investor yang memiliki profil risiko lebih tinggi dapat memilih jenis reksadana saham non indeks dan fokus terhadap reksadana berbasis saham yang memiliki portfolio sektor yang prospektif hingga akhir tahun 2021 seperti sektor teknologi dengan mengamati fund fact sheet produk reksa dana terkait,” tutup Infovesta Utama.

Selanjutnya: Reksadana pasar uang dinilai masih menarik di tengah volatilitas pasar yang tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×