Reporter: Aris Nurjani | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah dana kelolaan atawa Asset Under Management (AUM) industri reksadana turun pada bulan September 2022. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AUM reksadana pada bulan September 2022 tercatat Rp 533,921 triliun. Angka tersebut turun 2,04% atau sekitar Rp 10,92 triliun dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 544,840 triliun.
Penurunan dana kelolaan tersebut beriringan dengan turunnya jumlah unit penyertaan (UP) pada industri reksadana. Tercatat, pada September 2022, jumlah UP sebanyak 393,244 miliar unit, turun 2,02% dari bulan sebelumnya yang sebesar 401,197 miliar unit.
Jika dilihat dari masing-masing jenisnya, AUM reksadana indeks tercatat masih naik 9,59% menjadi Rp 11,95 triliun dari bulan sebelumnya.
Dana kelolaan reksadana campuran juga naik 1,66% menjadi Rp 25,02 triliun dari bulan sebelumnya sebesar Rp 24,62 triliun.
Baca Juga: Begini Jurus Panin AM Jaga Kinerja Reksadana Saham Tetap Optimal
Selanjutnya, AUM reksadana saham tercatat Rp 113,27 triliun atau naik 1,50% menjadi Rp 114,96 triliun.
Sementara itu, reksadana yang tercatat mengalami penyusutan dana kelolaan adalah reksadana Exchange Traded Fund (ETF) yang turun 0,10% menjadi Rp 12,85 triliun dari sebelumnya Rp 12,86 triliun.
Lalu, AUM reksadana global juga harus turun dari Rp 16,96 triliun menjadi Rp 16,58 triliun atau turun 2,29%.
Berikutnya, AUM reksadana terproteksi susut dari Rp 105,96 triliun atau turun 1,21% menjadi Rp 104,68 triliun.
Selanjutnya, dana kelolaan reksadana pendapatan tetap turun 3,61% dari Rp 158,23 triliun pada bulan Agustus menjadi Rp 152,51 triliun pada bulan September.
Kemudian, dana kelolaan reksadana pasar uang menciut menjadi Rp 97,18 triliun atau turun 5,08% dari bulan sebelumnya sebesar Rp 102,39 triliun.
Terakhir, dana kelolaan reksadana berbasis sukuk turun menjadi Rp 14,72 triliun atau 11,21% dari bulan sebelumnya sebesar Rp 16,58 triliun.
Jika dihitung sejak akhir tahun 2021, AUM industri reksadana sejauh ini sudah turun sebesar 7,94% atau Rp 46,04 triliun dari posisi akhir Desember 2021 yang sebesar Rp 579,963 triliun.
Baca Juga: Begini Strategi HPAM Melecut Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News