Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto
Infovesta Utama dalam riset mingguannya yang dirilis Senin (20/12) menjelaskan, IHSG yang sempat menguat ke level tertingginya (Rp6,723) pada pertengahan November 2021 seiring dengan statistik kasus harian Covid-19 yang terus menurun, pelonggaran kebijakan PPKM dan perbaikan kinerja emiten, turut mendorong kenaikan kinerja indeks (+8,29%).
"Sementara AUM Reksadana saham (+1,85%) berada di posisi kedua tertinggi didorong oleh ekonomi yang berangsur pulih, efek rencana dimulainya tapering dan persiapan menuju window dressing," tulis Infovesta Utama dalam rilisnya.
Baca Juga: Investor Tetap Incar Investasi Berisiko Meski Ada Pandemi Covid-19
Selanjutnya, reksadana pendapatan tetap tercatat masih mencatatkan kenaikan AUM (+1,18%) di tengah sentimen tapering. Infovesta Utama menjelaskan, hal tersebut ditopang oleh stabilitas pergerakan harga obligasi korporasi (+4,81%).
Dengan ekonomi yang terus menunjukkan pemulihan, seasonality trend seperti window dressing dan komoditas supercycle, Infovesta Utama mengekspektasikan keduanya mampu menopang kinerja reksadana berbasis ekuitas.
"Hanya saja, percepatan tapering dan ekspektasi kenaikan suku bunga dapat menjadi perhatian pada reksadana berbasis surat utang dan pasar uang. Kasus Omicron yang telah ditemukan masuk ke dalam negeri juga dapat menekan kinerja market karena berpotensi memicu kembali pengetatan mobilitas," tutup Infovesta Utama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News