Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA, Dana kelolaan atau assets under management (AUM) industri reksadana catatkan pertumbuhan 1,7% sepanjang bulan September lalu. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AUM industri reksadana naik sekitar Rp 9,23 triliun dalam sebulan kemarin.
Kenaikan tersebut membuat dana kelolaan industri reksadana hingga akhir September tercatat sebesar Rp 551,76 triliun. Adapun, pada akhir Agustus 2021, jumlah AUM industri reksadana sebesar Rp 542,53 triliun.
Dari segi Unit Penyertaan (UP), sepanjang bulan lalu secara keseluruhan terjadi aksi net subscription. Tercatat, UP pada September mencapai sebanyak 409,81 miliar unit, dibanding Agustus 2021 yang hanya 404,15 miliar unit atau naik 1,4%.
Naiknya dana kelolaan industri reksadana tidak terlepas dari naiknya AUM hampir seluruh jenis reksadana. Tercatat, reksadana global memimpin pertumbuhan AUM sebesar 8,22% secara bulanan dari Rp 15,58 triliun menjadi Rp 16,86 triliun.
Sementara itu, reksadana terproteksi juga mengalami kenaikan dana kelolaan sebesar 3,99% menjadi Rp 97,47 triliun. Jenis reksadana lain yang mengalami kenaikan AUM adalah reksadana ETF, yakni menjadi Rp 15,42 triliun atau naik 3,56%.
Baca Juga: Jelang tapering, reksadana saham berdenominasi dolar AS dinilai makin menarik
Kemudian, ada reksadana campuran yang berhasil mengalami kenaikan 2,90% dari Rp 25,19 triliun menjadi Rp 25,92 triliun. Lalu, reksadana pendapatan tetap juga mencatatkan kenaikan AUM dari Rp 149,2 triliun menjadi Rp 152,26 triliun atau bertambah 2,05%.
Terakhir, ada reksadana saham yang memiliki AUM sebesar Rp 129,58 triliun pada akhir September atau naik 1,62% dari posisi Agustus yang sebesar Rp 127,52 triliun.
Sedangkan tiga jenis reksadana yang mencatatkan koreksi AUM adalah reksadana indeks, reksadana pasar uang, dan reksadana berbasis sukuk. Tercatat, AUM reksadana indeks turun 0,37% menjadi Rp 8,11 triliun dari sebelumnya sebelumnya Rp 8,14 triliun.
Lalu, reksadana pasar uang mengalami penurunan sebesar 1,86% menjadi Rp 104,1 triliun. Sementara reksadana berbasis sukuk mencatatkan AUM sebesar Rp 2,13 triliun atau turun 7,39% dari bulan Agustus lalu.
Selanjutnya: Prospek reksadana denominasi dolar AS jelang kebijakan pengetatan moneter The Fed
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News