kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Dana kelolaan industri reksadana capai Rp 504,62 triliun di bulan Juni 2020


Senin, 13 Juli 2020 / 13:24 WIB
Dana kelolaan industri reksadana capai Rp 504,62 triliun di bulan Juni 2020
ILUSTRASI. Dana kelolaan reksadana naik


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar keuangan dalam negeri yang kembali pulih menjadi salah satu sentimen yang mengerek dana kelolaan alias assets under management (AUM) di industri reksadana pada bulan Juni lalu. 

Berdasarkan data Infovesta Utama, Senin (13/7) disebutkan, AUM industri reksadana mencapai Rp 504,62 triliun di bulan Juni. Jumlah tersebut naik 1,68% dibanding dengan dana kelolaan reksadana pada bulan Mei yang sebesar Rp 496,30 triliun. 

Kenaikan dana kelolaan juga tidak terlepas dari kenaikan jumlah Unit Penyertaan (UP) industri reksadana yang juga naik sebesar 0,05%.

Reksadana saham tercatat mengalami kenaikan AUM sebesar 5,52% dengan jumlah UP yang naik 0.25%. Sementara reksadana pasar uang berhasil catatkan kenaikan AUM sebesar 1,98% dengan jumlah UP yang juga naik sebesar 0,76%.

Baca Juga: IHSG rebound, reksadana campuran bukukan kinerja cemerlang dalam sepekan

Lalu reksadana campuran meski berhasil kerek dana kelolaan sebesar 1,06%. Namun dari segi UP, reksadana ini justru tercatat turun 0,44%. 

Sedangkan reksadana pendapatan tetap, justru mengalami penurunan AUM sebesar 0,32% yang juga diiringi dengan penurunan UP sebesar 0,66%.

Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa UP reksadana saham mengalami peningkatan yang tertinggi pada tahun ini, setelah selalu mengalami penurunan setiap bulannya. Ini dapat menunjukkan bahwa persepsi risiko investor terhadap produk berbasis saham telah mereda. 

Artinya investor mulai berani memilih reksadana yang punya risiko lebih tinggi. Meski demikian, dengan masih tingginya kenaikan UP reksadana pasar uang juga mengindikasikan bahwa investor masih berjaga-jaga dengan keadaan ekonomi yang tidak pasti dan memilih investasi yang aman dengan risiko yang paling kecil di antara reksadana jenis lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×