kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.056   72,62   1,04%
  • KOMPAS100 1.055   15,00   1,44%
  • LQ45 829   12,33   1,51%
  • ISSI 214   1,30   0,61%
  • IDX30 423   7,18   1,73%
  • IDXHIDIV20 510   7,60   1,51%
  • IDX80 120   1,78   1,50%
  • IDXV30 125   0,87   0,70%
  • IDXQ30 141   2,08   1,49%

Dana kelolaan industri reksadana bertambah Rp 1,99 triliun sepanjang April 2021


Selasa, 11 Mei 2021 / 10:35 WIB
Dana kelolaan industri reksadana bertambah Rp 1,99 triliun sepanjang April 2021
ILUSTRASI. dana kelolaan industri reksadana naik di bulan April 2021


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan atau assets under management (AUM) industri reksadana tercatat naik dalam sebulan terakhir. Berdasarkan data Infovesta Utama, AUM industri reksadana bertambah Rp 1,99 triliun sepanjang bulan April 2021

Alhasil, dana kelolaan industri reksadana hingga akhir bulan lalu sebesar Rp 543,126 triliun dari yang sebelumnya hanya Rp 541,27 triliun per Maret. 

Kendati mengalami kenaikan dana kelolaan, jumlah unit penyertaan (UP) industri reksadana justru tercatat mengalami penurunan. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan, total UP pada April hanya sebesar 430.82 miliar unit. Jumlah tersebut turun dari 433,56 miliar unit pada Maret silam.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, penurunan tersebut bukan mengindikasikan adanya penurunan minat terhadap instrumen reksadana.

Ia menjelaskan, penurunan UP disebabkan adanya produk reksadana terproteksi yang jatuh tempo, namun belum ada penggantinya.  Sementara pada produk reksadana terbuka, ia melihatnya justru ada aksi net subscription yang tercermin dari kenaikan dana kelolaan.

Baca Juga: Reksadana pendapatan tetap catatkan kinerja paling apik dalam sepekan terakhir

“Sekarang memang jadi periode yang sulit bagi reksadana terproteksi seiring penerbitan obligasi korporasi yang dijadikan sebagai underlying asset juga masih belum kembali normal. Ditambah lagi, ada wacana pemerintah mengurangi pajak obligasi dari 15% menjadi 10%, ini bisa mengancam peminat reksadana terproteksi, sehingga MI juga menahan diri terlebih dahulu,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Senin (10/5)

Dari seluruh jenis reksadana, reksadana berbasis saham berhasil catatkan kenaikan paling tinggi. Reksadana campuran tercatat mengalami kenaikan 2,83% menjadi Rp 25,36 triliun. Sementara AUMreksadana saham berhasil tumbuh sebesar 2,78% menjadi Rp 123,21 triliun.

Kemudian, terdapat reksadana pasar uang yang berhasil catatkan kenaikan sebesar 1,99% secara bulanan menjadi Rp 92,41 triliun. Lalu, dana kelolaan reksadana pendapatan tetap juga berhasil tumbuh 1,00% menjadi Rp 129,16 triliun pada April kemarin. 

Sementara untuk reksadana terproteksi tercatat turun 2,62% dari Rp 134,57 triliun menjadi Rp 131,17 triliun. Koreksi yang terjadi pada dana kelolaan reksadana terproteksi bahkan sudah terjadi selama delapan bulan terakhir.  



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×