kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dana kelolaan Avrist Asset Management naik 6% bulan lalu


Jumat, 11 September 2020 / 20:11 WIB
Dana kelolaan Avrist Asset Management naik 6% bulan lalu
ILUSTRASI. Dana kelolaan Avrist AM berhasil tumbuh 6% pada Agustus dibandingkan bulan sebelumnya.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan dana kelolaan Avrist Asset Management (AM) lebih tinggi ketimbang industri reksadana di bulan Agustus. Merujuk data dari Infovesta Utama, dana kelolaan alias asset under management (AUM) industri reksadana pada Agustus mencapai Rp 509,22 triliun. Perolehan tersebut tumbuh 3,27% jika dibandingkan AUM Juli yang sebesar Rp 493 triliun.

Head of Investment Avrist AM Farash Farich mengungkapkan dana kelolaan Avrist AM berhasil tumbuh 6% pada Agustus dibandingkan bulan sebelumnya. Dia menyebut, kenaikan secara umum terjadi karena perbaikan kondisi di industri reksadana.

“Kenaikan dana kelolaan menggambarkan perbaikan jumlah subscription dari pertambahan unit penyertaan reksadana. Selain itu, kenaikan harga saham dan obligasi di reksadana turut mendongkrak kenaikan reksadana,” ujar Farash kepada Kontan.co.id, Jumat (11/9).

Farash juga menilai hal ini menunjukkan bahwa minat investor terhadap reksadana masih tinggi. Ini sekaligus mengindikasikan peluang investasi di pasar modal yang dianggap masih menarik oleh investor karena valuasi saham dan obligasi belum mahal.

Baca Juga: Investor lebih matang, dana kelolaan industri reksadana terus naik

Ke depan, Farash memperkirakan tren positif tersebut masih akan tetap berlanjut. Namun, dia menilai reksadana pasar uang menjadi reksadana yang masih tetap paling diminati ke depan.

“Tren ke depan sepertinya masih banyak inflow ke reksadana pasar uang, khususnya dari institusi yang memiliki kelebihan likuiditas. Baru diikuti pendapatan tetap terutama dengan portofolio dengan jangka waktu yang pendek,” tambah Farash.

Terkait reksadana saham, Farash memperkirakan kenaikannya tergantung dengan penambahan subscription ke jenis reksadana ini yang lebih banyak.

Baca Juga: Siap-siap resesi, diversifikasi portofolio jadi solusi

Baca Juga: Dana kelolaan Panin AM tumbuh sejalan dengan industri reksadana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×